JAKARTA (Jurnalislam.com) – Direktur Global Humanity Response ACT, Bambang Triyono mengatakan 2000 ton beras yang diangkut oleh Kapal Kemanusiaan Palestina (KKP) sudah masuk seluruhnya di Gaza dan mulai didistribusikan. Proses distribusi dilakukan hingga mendekati Ramadhan.
“Sebelum Ramadhan tiba, akan ada seremonial serah terima beras dari Indonesia (ACT) kepada perwakilan warga Gaza atau Pemerintahan Palestina, dalam hal ini Kementerian Sosial Palestina, Insya Allah,” katanya melalui siaran pers yang diterima redaksi Jurnalislam, Senin (9/4/2018).
Bambang menjelaskan, untuk target distribusi, bantuan beras dari Indonesia diprioritaskan kepada puluhan ribu keluarga menengah ke bawah di seantero Gaza. “Kalau ditotal seluruhnya, 2.000 ton beras dari Indonesia sudah dibungkus ke dalam 80.000 karung ukuran 25 kilogram. Artinya, insya Allah, bisa menjangkau lebih dari 80.000 keluarga di Gaza.”
Mohammed Najjar, salah satu perwakilan ACT di Gaza mengatakan, persiapan proses distribusi sedang dirampungkan, terutama untuk pendataan tiap-tiap keluarga yang menjadi target distribusi.
“Semua pelaksanaan distribusi beras dari Indonesia ini melibatkan 2 lembaga kemanusiaan (NGO) lokal Gaza, ditambah dengan ratusan relawan ACT yang bermukim di wilayah Gaza,” ujar Mohammed.
Sejak diberangkatkan dari Indonesia 21 Februari 2018 lalu, perjalanan bantuan beras dengan tajuk Kapal Kemanusiaan Palestina secara bertahap telah melewati berbagai fase perjalanan.
Perjalanan Kapal Kemanusiaan Palestina “terpaksa” harus berlabuh di Pelabuhan Ashdod di Israel, untuk membongkar muatan. Karena, hanya Ashdod satu-satunya gerbang laut membawa masuk bantuan sampai ke Gaza, Palestina.
“Dari Ashdod, setiap harinya sejak Senin pekan lalu, berlangsung proses transportasi masuk ke dalam Gaza. Konvoi truk mengangkut beras dari keluar dari Ashdod, ratusan kilometer mengarah ke selatan. Kemudian masuk ke Gaza melewati gerbang Kerem Shalom. Sepanjang perjalanan, bendera Indonesia dan Bendera Palestina berkibar menghiasi badan tiap truk. Indah sekali,” kisah Bambang.
Reporter: Gio