SOLO (Jurnalislam.com)- Tokoh Masyarakat Surakarta, Mudrick M Sangidu menilai bahwa suasana dan kondisi menjelang peringatan hari G30 S PKI tahun ini, mirip dengan munculnya pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di tahun 1965 dulu.
“Waktu meletusnya pemberontakkan PKI itu, situasi dan kondisinya mirip dengan seperti ini. Kelihatan sekali kebencian terhadap masyarakat, terutama umat Islam yang gigih terhadap pemerintah orde lama waktu itu. HMI mau dibubarkan, Masyumi dibubarkan dan salah satu alasannya katanya Masyumi terlibat pemberontakan,”katanya pada jurnalislam.com di kediamannya di Kartopuran baru-baru ini.
Menurut Moedrick, saat ini terjadi kriminalisasi ulama, dan mirip terjadi pada tahun menjelang 1965. ” Banyak tokoh-tokoh dan ulama yang ditahan seperti Natsir, Buya Hamka dan masih banyak. Jadi saat ini ada kesamaannya,”imbuhnya.
Kata Mudrick, meski saat ini PKI sudah dibubarkan dan dilarang di Indonesia, tetapi, lanjutnya, tanda kebangkitan PKI di Indonesia saat ini sangat terasa. “PKI secara fisik memang sudah dibubarkan, tapi kan kenyataanya masih ada simpatisan atau anak keturunan dia (PKI-red). Itu kan kelihatan sekali, ada yang mau mengadakan seminar pakai baju dan bendera,”pungkasnya.