TEHERAN (jurnalislam.com)– Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa negaranya tidak akan menghentikan serangan terhadap Israel selama agresi yang didukung Amerika Serikat terhadap Iran belum berakhir. Pernyataan ini disampaikan pada Ahad (15/6/2025) di tengah meningkatnya eskalasi konflik militer antara kedua negara.
“Kami membela diri; pembelaan kami sepenuhnya sah,” kata Araghchi dalam konferensi pers.
“Pembelaan ini adalah respons kami terhadap agresi. Jika agresi berhenti, tentu saja respons kami juga akan berhenti.” ungkapnya.
Iran juga mengecam keras serangan Israel terhadap ladang gas lepas pantai South Pars pada Sabtu malam. Araghchi memperingatkan bahwa membawa konflik ke wilayah Teluk Persia merupakan kesalahan strategis yang bertujuan memperluas perang ke luar Iran.
“Serangan Israel tidak akan pernah terjadi tanpa lampu hijau dan dukungan,” ujar Araghchi.
Ia juga menegaskan bahwa Iran tidak mempercayai pernyataan Amerika Serikat yang mengklaim tidak terlibat dalam konflik.
“AS perlu mengutuk serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran jika mereka ingin membuktikan niat baik mereka,” tambahnya.
Araghchi mengungkapkan bahwa Iran memiliki bukti kuat keterlibatan langsung pasukan Amerika dalam mendukung Israel.
Sebagai balasan, Iran melancarkan Operasi True Promise 3 dengan meluncurkan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel, yang mengakibatkan kerusakan besar di kota-kota seperti Haifa dan Tel Aviv.
Serangan yang berlangsung sejak Jumat malam (13/6) itu menggunakan rudal canggih, termasuk rudal balistik dan hipersonik jenis Haj Qassem, Khaibar Shekan, Emad, dan Qader. Militer Iran menyebut aksi ini sebagai respons terhadap agresi militer Israel yang disebut-sebut mendapat dukungan dari Amerika Serikat.
Di Haifa, jaringan pipa dan saluran transmisi energi dilaporkan mengalami kerusakan parah, memaksa penutupan sementara beberapa fasilitas hilir. Sementara itu, Institut Sains Weizmann di Rehovot—pusat penelitian ilmiah terkemuka di Israel—juga terkena dampak. Sedikitnya satu gedung laboratorium dilaporkan terbakar akibat serangan rudal tersebut.
Di kota pesisir Bat Yam, lebih dari 100 orang mengalami luka-luka. Kementerian Kesehatan Israel mencatat sebanyak 385 orang dirawat di rumah sakit dalam 24 jam terakhir. Selain itu, 35 warga Israel masih dinyatakan hilang dan setidaknya 10 orang dilaporkan tewas sejak dimulainya operasi.
Di sisi lain, militer Iran mengklaim berhasil mencegat puluhan drone dan rudal Israel yang menargetkan sejumlah kota besar di Iran dalam dua hari terakhir.
Serangan lanjutan, militer Israel pada Ahad (15/6) mengumumkan telah menyerang setidaknya 80 target di wilayah Teheran pada Sabtu malam. Target tersebut termasuk markas besar Kementerian Pertahanan Iran, pusat penelitian nuklir SPND, serta sejumlah fasilitas yang disebut sebagai lokasi penyimpanan arsip nuklir.
Total, sejak konflik memanas, Israel mengklaim telah menyerang 170 target di berbagai wilayah Iran, termasuk instalasi militer dan terminal minyak.
Militer Iran memperingatkan bahwa serangan mereka akan ditingkatkan jika Israel dan sekutunya tidak segera menghentikan agresi terhadap wilayah Iran. (Bahry)
Sumber: Cradle