Ini Pandangan PA 212 Menyoal Tes Baca Alquran Capres-cawapres

Ini Pandangan PA 212 Menyoal Tes Baca Alquran Capres-cawapres

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Habib Novel Chaidir Bamukmin menduga tantangan tes membaca Alquran bagi capres-cawapres yang diusulkan oleh Dewan Ikatan Dai Aceh, merupakan settingan kubu petahana.

Sebab, menurut dia, tiga bulan sisa masa kampanye Pilpres 2019, kubu petahana berusaha menyerang Prabowo-Sandi dengan isu agama.

“Ini diduga sudah dikondisikan dan disetting oleh yang punya kepentingan. Karena 120 hari kedepan pihak petahana diduga sudah mengkondisikan menyerang lawan politiknya dengan isu agama dengan cara mencari kelemahan capres dan cawapres lawan politiknya,” kata Novel kepada wartawan, Rabu (02/01/2018).

Namun demikian, Novel mengaku tak masalah jika ada tes membaca Kitab Suci umat Islam ini. Dengan syarat, terlebih dahulu dibuat aturan atas kesepakatan bersama. Dan bukan diusulkan secara tiba-tiba.

“Pada prinsipnya setuju saja ada tes baca Alquran, karena itu juga baik, asalkan harus ditempuh dengan cara, mekanisme, aturan yang berlaku dan menjadi keputusan bersama secara konstitusi,” ungkapnya.

Alasannya, kata Novel, selama ini tidak ada aturan dari penyelenggara pemilu yang mensyaratkan capres-cawapres harus bisa baca Alquran.

“Saya rasa persyaratan capres dan cawapresnya dalam KPU itu tidak ada, dan program debat resmi yang ditayangkan di beberapa stasiun tv juga tidak ada,” pungkasnya.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.