Ikhwanul Muslimin Mesir Dilarangan Mengikuti Pemilu

MESIR (jurnalislam.com) – Pengadilan Mesir telah melarang anggota dan mantan anggota Ikhwanul Muslimin mengambil bagian dalam pemilihan presiden dan legislatif mendatang, di tengah serangan baru yang menargetkan pasukan keamanan negara itu.

Pengadilan yang terletak di utara kota pesisir Alexandria, memerintahkan otoritas militer  pada Selasa (15/4/14) untuk menolak kandidat dari anggota kelompok yang telah menyapu semua pemilu sejak 2011.

Ikhwanul Muslimin kini masuk daftar hitam sebagai “kelompok teroris” dan dianggap bersalah oleh pemerintah hasil kudeta atas serangan yang melonjak sejak penggulingan Mohamed Morsi, sebagai presiden Juli 2013 lalu, dan mengakibatkan sekitar 500 pasukan keamanan dan tentara tewas.

 

Pihak pemeritah hasil kudeta telah melancarkan tindakan keras yang berkelanjutan pada Ikhwanul sejak penggulingan Morsi, yang telah merenggut lebih dari 1.400 jiwa, sebagian besar dari mereka Islamis (pejuang Islam), menurut Amnesty International, kelompok yang memonitor hak yang berbasis di Inggris.

Lebih dari 15.000 umat Islam, terutama anggota Ikhwanul Muslimin, telah dipenjara, sementara ratusan lainnya telah dijatuhi hukuman mati setelah melalui persidangan yang sering kali berlangsung sangat cepat.

Sebelumnya pada hari Selasa (15/4/14), dua polisi Mesir dan seorang warga sipil terluka dalam serangan bom yang menargetkan sebuah pos pemeriksaan keamanan di pusat kota Kairo, pejabat dan petugas medis mengatakan.

Perangkat bom diletakkan oleh para penyerang tak dikenal di antara dua mobil di dekat pos pemeriksaan di al – Galaa Square, kawasan Dokki, dan meledak sekitar pukul 07:15 waktu setempat pada hari Selasa, AFP mengutip seorang pejabat keamanan mengatakan.

Polisi menutup lokasi ledakan dan ahli penjinak bom memeriksa area tersebut untuk memastikan tidak ada bom lain yang ditanam di dekatnya. (ded412)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses