LIBYA (Jurnalislam.com) – Tiga tentara Prancis tewas saat melakukan operasi kontra-ekstremisme di Libya, Kementerian Pertahanan Prancis mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan Rabu, lansir World Bulletin Rabu (20/07/2016).
“Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian menyesalkan hilangnya tiga pasukan Perancis yang tewas saat bertugas di Libya,” kata pernyataan itu.
“Dia menghormati keberanian dan dedikasi para tentara yang mewakili Perancis melakukan misi berbahaya harian melawan militan,” tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan awal pekan ini oleh Radio France Internationale, juru bicara pemerintah Prancis Stephane Le Foll mengkonfirmasi kehadiran pasukan Prancis di Libya dalam konteks kegiatan kontra-ekstremisme yang sedang berlangsung.
Di media sosial, kelompok yang menamakan dirinya Brigade Pertahanan Benghazi (the Benghazi Defense Brigades) mengaku bertanggung jawab atas tewasnya tentara Perancis, mengatakan para pejuangnya telah menembak jatuh sebuah helikopter militer Perancis di barat Benghazi.
Brigade Pertahanan Benghazi dilaporkan terdiri dari mantan personil militer dan kaum revolusioner yang mengambil bagian dalam pemberontakan 2011 terhadap orang kuat lama Libya, Muammar Gaddafi.
Kelompok ini menentang Khalifa Haftar, yang pada tahun 2015 diangkat sebagai kepala militer oleh pemerintah Libya yang berbasis di Tobruk.
Deddy | World Bulletin | Jurnalislam