SURIAH (Jurnalislam.com) – Harakah (Gerakan) Hazm yang didukung AS telah resmi dibubarkan setelah menderita kekalahan telak oleh Mujahidin Jabhah Nusrah, cabang resmi Al Qaeda di Suriah. Pertempuran terbaru antara Jabhah Nusrah dan Harakah Hazm dimulai pekan lalu setelah Jabhah Nusrah menyatakan perang terhadap kelompok ini. Deklarasi perang terjadi setelah Hazm menangkap dan menewaskan seorang komandan Jabhah Nusrah di provinsi Aleppo Suriah. Menurut seorang mujahidin Jabhah Nusrah asal Belanda, Hazm membunuh seorang komandan bernama Abu Isa Tabqa.
Selama akhir pekan, Jabhah Nusrah melancarkan serangan pada beberapa posisi Hazm di pedesaan Aleppo. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa Jabhah Nusrah mengambil alih "Brigade46, Meznaz, Kafar nouran, al-Mashtal, dan Ref al-Mohandsin" di Aleppo. Menurut SOHR, sekitar 80 orang tewas dalam pertempuran itu, 50 dari mereka adalah dari Hazm. Setelah kekalahan tersebut, Gerakan Hazm mengeluarkan pernyataan kemarin mengatakan bahwa kelompok mereka telah dibubarkan.
Dalam pernyataan yang sama, Hazm juga mengatakan bahwa pejuangnya akan bergabung dengan Jabhat al Shamiyya, atau front Levant. Front Levant adalah koalisi kelompok di Aleppo yang meliputi sekutu al Qaeda, Ahrar al Sham, dan Jaysh al Mujahidin dan Harakat al Nour Din al Zenki, serta kelompok-kelompok yang lebih kecil lainnya. Dua kelompok ini, Jaysh al Mujahidin dan Harakat al Nour Din al Zenki, sebelumnya telah didukung oleh Amerika Serikat dengan rudal anti-tank BGM-71 TOW.
Dalam sebuah pernyataan yang juga dirilis kemarin, Rabu (4/3/2015) Jabhah Nusrah mengatakan bahwa mereka akan "terus mengejar komandan dan pemimpin geng kriminal (bekas anggota Hazm) hingga mereka dapat menerima hukuman dari ketidakadilan dan penindasan mereka," menurut terjemahan SITE Intelligence Group.
Jabhah Nusrah melanjutkan dengan mengatakan bahwa afiliasi dengan Hazm bukan merupakan tindak pidana dan bahwa para pejuang Hazm harus kembali ke syariah atau pengadilan Islam untuk penghakiman.
Jabhah Nusrah juga menuntut Hazm untuk "Menyerahkan jenazah Syekh Abu Issa al Tabqa dan kedua bersaudara Abu al Jarrah dan Abu Malik al Homisiyin kepada pihak mereka" .
Selain itu, Jabhah Nusrah juga menuntut Hazm mengungkapkan nasib beberapa pejuang Jabhah Nusrah lainnya yang hilang.
Pada bulan Januari, Jabhah Nusrah merilis sebuah video di mana Hazm menargetkan warga sipil, serta menyiksa tahanan mereka.
Jabhah Nusrah menargetkan kelompok pemberontak lain yang didukung AS (sekutu barat) di masa lalu. November lalu, Jabhah Nusrah dan sekutunya yaitu Jund al Aqsa, kelompok yang sebagian besar terdiri dari para pejuang asing, menyerbu Suriah Revolusioner Front (SRF) di provinsi Idlib. Jabhah Nusrah menguasai markas SRF Deir Sonbol, dan memaksa pemimpin SRF, Jamaal Maarouf, melarikan diri. Jabhah Nusrah dan sekutunya juga menargetkan SRF hingga ke seluruh wilayah Jabal al Zawiya di Idlib.
Deddy | The Long War Journal | Jurniscom