WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Hacker pemerintah rezim Suriah diduga mengacaukan situs Angkatan Darat AS pada hari Senin (08/06/2015).
Akun Twitter kelompok yang menamakan diri the Syrian Electronic Army mengaku melakukan serangan cyber dengan memposting screenshot yang menunjukkan situs Angkatan Darat dengan kotak pop-up bertuliskan "Hacked by the Syrian Electronic Army ".
Army.mil, situs resmi Angkatan Darat AS, saat ini tidak tersedia. Versi yang diarsipkan pada akun Twitter hacker menunjukkan gambar pejuang Tentara Arab Suriah dihiasi dengan kata-kata "Pembela Kehormatan."
Angkatan Darat AS mengakui pelanggaran tersebut dalam sebuah pernyataan hari Senin, mengatakan bahwa salah satu "unsur" dari penyedia layanan mereka sedang dikompromikan.
"Setelah kami memperhatikan hal ini, Angkatan Darat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dengan melumpuhkan website sementara, untuk memastikan tidak ada pencurian data," kata Jenderal Angkatan Darat Brigjen. Malcolm B. Frost.
The Syrian Electronic Army menjadi berita utama ketika merebut kekuasaan dari akun Twitter Associated Press pada tahun 2013 serta pesan yang diposting yang mengatakan bahwa Gedung Putih telah diserang. Mereka juga mengklaim beberapa serangan cyber pada situs organisasi media Barat, termasuk The New York Times dan The Guardian.
Kelompok tersebut menyangkal bahwa mereka didanai oleh Damaskus. the Syrian Electronic Army mengatakan di situsnya bahwa mereka dibentuk pada tahun 2011 menyusul sudah banyaknya media Arab dan Barat "yang mendukung kelompok mujahidin".
Deddy | Anadolu Agency | Jurniscom