BRUSSELS (Jurnalislam.com) – Kepala bantuan kemanusiaan Komisi Uni Eropa telah mengakui penderitaan Muslim Rohingya yang tertindas dan mengatakan ini merupakan “pembantaian etnis Rohingya”.
Berbicara kepada Euronews Jumat malam, Komisaris Urusan Bantuan Kemanusiaan Uni Eropa Christos Stylianides mengatakan bahwa dia “terkejut dengan besarnya kebutuhan” Rohingya yang dia lihat dalam kunjungan dua hari ke Bangladesh pekan lalu.
“Kita harus meyakinkan pemerintah Myanmar bahwa hanya hak asasi manusia, hak asasi manusia, untuk setiap manusia. Saya setuju dengan Sekjen PBB [Antonio] Guterres bahwa mungkin satu-satunya deskripsi untuk situasi ini adalah pembantaian etnis Rohingya,” katanya, lansir Anadolu Agency, Sabtu (4/11/2017).
Parlemen Inggris: Intervensi Militer Myanmar atas Muslim Rohingya Semakin Meningkat
Sejak 25 Agustus, lebih dari 607.000 orang Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar, Rakhine ke Bangladesh, menurut PBB.

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari sebuah operasi militer di mana pasukan Budha Myanmar dan gerombolan Buddha membunuhi pria, wanita dan anak-anak, memperkosa, menyiksa, menjarah rumah dan membakar desa Rohingya. Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 lebih orang Muslim Rohingya tewas dalam tindakan sadis tersebut.
Muslim Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompo etnis yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat sejak ratusan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.
PBB telah mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal, mutilasi dan penghilangan yang dilakukan oleh petugas keamanan.
Dalam sebuah laporan, penyidik PBB mengatakan bahwa pelanggaran tersebut dianggap sebagai kejahatan berat terhadap kemanusiaan.