BIMA(Jurnalislam.com)—Rencana kedatangan utusan khusus Amerika Serikat Jessica Stern soal LGBT mendapat penolakan dari berbagai elemet masyarakat Indonesia.
Merespon hal tersebut, MPUII dan Perwakilan Ponpes dan Ormas se-NTB menggelar acara bertajuk “Selamatkan NKRI dan Jaga Generasi Bangsa” bertempat di Ponpes Al Madina Desa Karat, Bima, Ahad (4/12/2012).
Koordinator MPUII NTB Ustaz Asikin dan Perwakilan Ponpes serta Ormas mengeluarkan pernyataan sikap bersama yaitu:
- Kedaulatan NKRI sudah rapuh dari segala sisi (IPOLEKSOSBUDHANKAM), saatnya warga bangsa terutama Umat Islam, bangkit menyelamatkan NKRI, mengembalikan pemerintah negara Indonesia kepada amanat alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945, ” Untuk membentuk pemerintah Negara Indonesia, yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia , dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam undang-undang dasar negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, peri-kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan meujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Hal ini bisa terwujud dengan “Kepemimpinan Ulama atau Pemimpin yang direstui Ulama.”
- Menolak keras kehadiran Utusan Khusus LGBTQI+ Jesicca Stern, karena bertentangan dengan segala norma di dalam NKRI. Hal ini tertuang dalam pernyataan sikap.
- Menyampaikan tazkirah/ peringatan kepada pemerintah pusat sampai daerah, untuk tidak memberikan ruang/ izin berkumpul/ pesta kaum LGBT, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.Sudah cukup bumi kaum Soddom dijungkir balikkan oleh Allah karena praktek LGBT. Sudah cukup bencana dan malapetaka yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia karena syirik, maksyiat dan LGBT.
- Menyampaikan Tazkirah/ peringatan kepada Kepolisian Republik Indonesia sebagai penjaga KAMTIBMAS, agar menjalankan tugasnya dengan baik. Jangan memberikan ruang kepada pelaku maksyiat, narkoba, LGBT, dll. apalagi menjadi pelaku dan bandarnya.
- Menyampaikan Tazkirah/ peringatan kepada aparat/ para intel (Polri, TNI dan Sipil), agar benar-benar menginteli para pelaku maksyiat, narkoba, LGBT,dll.