Dua Anak Tewas Setiap Hari, Israel Terus Serang Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

Dua Anak Tewas Setiap Hari, Israel Terus Serang Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

GAZA (jurnalislam.com)— Organisasi kemanusiaan Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas mengungkapkan bahwa tim medisnya kembali merawat perempuan dan anak-anak Palestina yang mengalami luka-luka akibat serangan udara dan tembakan Israel, meskipun gencatan senjata Israel–Hamas secara resmi masih berlaku.

Dalam pernyataan Jumat (21/11), MSF mengatakan bahwa sejak Rabu lalu, tenaga medis mereka di Gaza utara maupun selatan menangani korban dengan patah tulang terbuka, luka tembak di kepala dan anggota badan, termasuk anak-anak.

MSF melaporkan perawatan dilakukan di rumah sakit dan klinik di Kota Gaza serta Rafah, dua wilayah yang tetap berada di garis depan kekerasan.

Salah satu kasus paling memilukan adalah seorang anak perempuan berusia sembilan tahun yang dirawat pada Rabu di sebuah rumah sakit di Kota Gaza. Anak tersebut mengalami luka parah di wajah yang, menurut kesaksian seorang perawat MSF, disebabkan tembakan dari pesawat tak berawak Israel.

Militer Israel tidak memberikan komentar ketika dimintai konfirmasi oleh Reuters terkait laporan ini. Israel sebelumnya mengklaim bahwa mereka tidak menargetkan warga sipil, meski laporan di lapangan menunjukkan sebaliknya.

𝗚𝗲𝗻𝗰𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗻𝗷𝗮𝘁𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗞𝗲𝗺𝗯𝗮𝗹𝗶 𝗗𝗶𝗹𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮𝗿

Dalam kesepakatan gencatan senjata, Israel mundur ke apa yang mereka sebut sebagai “garis kuning”, yang memberi mereka kendali atas 53 persen wilayah Gaza. Kota Gaza tetap berada di bawah kontrol Hamas, sementara Rafah dikendalikan Israel.

Namun, berbagai laporan menunjukkan pelanggaran berulang oleh militer Israel. Mereka mengklaim telah membunuh individu yang disebut sebagai “teroris” yang melintasi garis kuning, dan melakukan serangan “balasan”, tanpa menyertakan bukti publik.

Akibat pelanggaran itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 312 warga Palestina telah dibunuh sejak 11 Oktober 2025, meski gencatan senjata sedang berlangsung.

𝗔𝗻𝗮𝗸-𝗔𝗻𝗮𝗸 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗞𝗼𝗿𝗯𝗮𝗻 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸

Badan PBB untuk Anak-Anak (UNICEF) menyampaikan laporan mengerikan pada Jumat: setidaknya 67 anak tewas dalam insiden terkait konflik sejak gencatan senjata berlaku.

“Puluhan lainnya terluka. Rata-rata hampir dua anak tewas setiap hari sejak gencatan senjata mulai berlaku,” kata juru bicara UNICEF, Ricardo Pires, dalam jumpa pers di Jenewa.

UNICEF juga mencatat sejumlah serangan mematikan dalam sepekan terakhir:
– Seorang bayi perempuan tewas dalam serangan udara di Khan Younis timur bersama kedua orang tuanya.

– Tujuh anak tewas pada Rabu dalam serangan udara di Kota Gaza dan wilayah selatan. (Bahry)

 

Sumber: TNA

Bagikan