JAKARTA(Jurnalislam.com)— Sekretaris Ditjen (Sesditjen) Bimas Islam Kemenag, M. Fuad Nasar mengatakan, ibadah puasa dapat memperbaiki empat dimensi kesehatan manusia. Hal itu disampaikannya dalam Kultum Menjelang Azan Magrib pada rangkaian InsideRamadan Spesial Bimas Islam yang tayang di JakTV, Jakarta, Selasa (12/3).
“Empat dimensi kesehatan tersebut adalah kesehatan jasmani, jiwa, sosial, dan spiritual. Keempat dimensi kesehatan manusia dapat mempengaruhi kualitas hidup, makna hidup, dan kemanfaatan hidup orang di sekeliling kita,” terang Fuad.
Fuad menjelaskan, ibadah puasa adalah latihan selama sebulan mengendalikan diri, perilaku, metabolisme tubuh, dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Ibadah puasa memperbaiki kualitas hidup pribadi, moral, etika, dan meningkatkan kualitas akhlak.
“Ibadah puasa yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan penuh penghayatan dapat mengubah diri manusia sesudah Ramadan menjadi lebih baik sesuai tuntunan agama,” ujarnya.
Selain itu, Fuad mengatakan, dalam ajaran Islam seseorang tidak hanya dituntut memberikan manfaat bagi dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain. Manfaat itu hanya dapat dicapai apabila seseorang memiliki kondisi kesehatan jiwa yang stabil sebagaimana didapat dari ibadah puasa.
“Selama Ramadan setiap muslim melakukan pengendalian diri dari yang membatalkan puasa karena yakin Allah melihat semua tingkah lakunya. Sehingga menjadi pelajaran berharga setelah Ramadan,” tutupnya.
(Tommy)