Delegasi Indonesia Tarik Diri, Kapal Kemanusiaan RI Tetap Lanjut ke Gaza

Delegasi Indonesia Tarik Diri, Kapal Kemanusiaan RI Tetap Lanjut ke Gaza

TUNIS (jurnalislam.com)– Delegasi Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) resmi menarik diri dari armada Global Sumud Flotilla (GSF) yang direncanakan berlayar menuju Gaza. Keputusan ini diambil setelah pelayaran mengalami penundaan berulang kali dan sejumlah kapal dinyatakan tidak siap menempuh perjalanan jarak jauh.

Ketua IGPC, Muhammad Husein, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menunggu selama 12 hari sejak awal September, namun pelayaran terus ditunda oleh Steering Committee (SC) GSF. Penundaan terjadi pada 4, 7, hingga 10 September 2025, meski seluruh relawan internasional telah berkumpul di Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia.

“Setelah kami melihat kondisi kapal, ternyata banyak yang tidak layak berlayar jauh. Sejumlah kapal dari Barcelona mengalami kerusakan ketika tiba di Tunis dan membutuhkan perbaikan panjang. Hal ini tentu mengurangi armada yang siap berangkat, sementara jumlah relawan justru melebihi kapasitas,” ujar Husein, Jumat (12/9/2025).

Atas kondisi tersebut, IGPC memutuskan mundur dari misi GSF tahun ini. Kuota 30 relawan Indonesia yang sudah dipersiapkan sejak awal pun diberikan kepada delegasi lain yang dinilai lebih membutuhkan.

“Indonesia sudah memberikan kontribusi sejak awal, baik berupa lima kapal maupun akomodasi bagi relawan internasional. Kapal-kapal tersebut tetap akan digunakan dalam misi ini, dan para relawan dari Eropa serta negara lain akan berlayar bersama kapal Indonesia,” tegasnya.

Menurut Husein, langkah Indonesia mendapat apresiasi dari SC GSF. Mereka menilai keputusan tersebut menunjukkan sikap memahami urgensi misi kemanusiaan untuk Gaza.

“Kami memutuskan untuk meninggalkan Tunisia. Namun perjuangan tidak berhenti di sini. Kami kembali ke Tanah Air dengan membawa pengalaman berharga,” tambahnya.

Meski delegasi Indonesia tidak ikut berlayar, kapal-kapal yang dibeli dengan dana umat tetap akan digunakan oleh relawan GSF. Armada dijadwalkan berangkat pada 14 September 2025. IGPC menyatakan tetap terlibat dalam proses pelepasan, namun jika kembali tertunda, delegasi akan segera pulang ke Indonesia.

Bagikan