GAZA (jurnalislam.com)- Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, merilis laporan terbaru mengenai sejumlah operasi militer mereka terhadap pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza, khususnya di wilayah utara dan timur.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan melalui situs resmi mereka pada Senin (26/5/2025), para pejuang Al-Qassam mengklaim telah berhasil menargetkan dua tank milik militer Israel menggunakan peluru kendali “Al-Yassin 105”. Serangan ini terjadi di wilayah Aslan, Beit Lahia, Gaza utara, pada 24 Mei 2025. Salah satu tank dilaporkan terbakar hebat akibat serangan langsung tersebut.
“Setelah kembali dari garis pertempuran, para pejuang kami mengonfirmasi bahwa mereka menargetkan dua tank Zionis dengan peluru ‘Al-Yassin 105’, yang menyebabkan kebakaran di salah satu kendaraan,” tulis pernyataan resmi Brigade Al-Qassam.
Tidak hanya itu, dalam operasi terpisah di wilayah Al-Qar’a Al-Khamisa, Beit Lahia, para pejuang Al-Qassam juga mengklaim berhasil meluncurkan rudal anti-personel ke arah pasukan Israel yang bersembunyi di dalam sebuah rumah. Serangan tersebut dikatakan menimbulkan korban di pihak Israel.
Pada malam hari yang sama, di wilayah timur Jalan Al-Muntar, sebelah timur lingkungan Shuja’iyya, Kota Gaza, Brigade Al-Qassam melaporkan bahwa mereka telah menyasar pasukan teknik Israel yang mencoba menyusup ke wilayah tersebut. Beberapa peluru anti-personel ditembakkan ke arah unit yang terdiri dari empat tentara Israel. Selain itu, ladang ranjau yang telah dipasang sebelumnya juga berhasil diledakkan ketika pasukan Israel memasuki area itu.
“Pasukan Israel yang terdiri dari 4 tentara menjadi sasaran beberapa peluru anti-personel, dan ladang ranjau diledakkan dalam pasukan teknik lain yang menyusup pada malam hari,” ungkap Al-Qassam.
Laporan keberhasilan serangan Al-Qassam ini muncul di tengah berlangsungnya operasi militer besar-besaran Israel yang dikenal dengan nama “Kereta Perang Gideon” (Gideon War Chariot), sebuah ofensif darat intensif yang diluncurkan untuk menghancurkan infrastruktur perlawanan di Gaza. Operasi ini melibatkan penggunaan kekuatan tempur penuh, termasuk kendaraan lapis baja, pasukan elit, dan teknologi tempur terbaru seperti robot peledak.
Namun, klaim dari Al-Qassam memperlihatkan bahwa perlawanan di lapangan tetap kuat dan berusaha mengimbangi agresi militer yang tak pandang bulu tersebut, di tengah penderitaan panjang rakyat sipil Gaza.