KHASMIR (Jurnalislam.com) – Seorang pemuda tewas hari Jumat di Kashmir yang diduduki India saat tentara menembaki pengunjuk, membuat lima korban tewas dalam bentrokan yang terus berlangsung di hari keempat berturut-turut, kata para pejabat, lansir World Bulletin, Jumat (15/04/2016).
"Pemuda berusia 19 tahun itu dibawa ke rumah sakit dengan luka peluru tetapi ia tidak bisa diselamatkan," seorang dokter di sebuah rumah sakit setempat yang menolak disebutkan namanya mengatakan.
Seorang petugas polisi yang berbicara tanpa menyebut nama mengkonfirmasi kematian tersebut, mengatakan tiga demonstran lainnya menderita luka peluru dan dikirim ke rumah sakit di kota utama Srinagar.
Bentrokan terbaru terjadi di desa Natnusa, sekitar 70 kilometer barat laut dari Srinagar.
Pada hari Selasa, warga yang marah di kota utara Handwara menyerbu sebuah bunker militer setelah seorang tentara diketahui menganiaya seorang gadis lokal. Tentara menembak ke kerumunan, menyebabkan tiga orang tewas, sementara seorang pengunjuk rasa tewas di hari Rabu, saat warga yang marah bentrok dengan polisi.
Insiden ini meningkatkan ketegangan di wilayah yang disengketakan, di mana banyak yang membenci kehadiran besar tentara India dan menuduh tentara melakukan pelanggaran hak asasi.
Pada hari Jumat pemerintah terus memberlakukan jam malam di beberapa wilayah, termasuk Srinagar, di hari ketiga saat kelompok separatis yang menentang penjajahan India Kashmir menyerukan protes atas pembunuhan.
Layanan mobile internet juga tetap ditangguhkan.
Menteri Kashmir, Mehbooba Mufti telah memperingatkan para pejabat untuk tidak merugikan warga sipil saat melakukan perintah mengurus kematian.
Tentara India, polisi dan pemerintah daerah telah memulai tiga penyelidikan yang terpisah terhadap penembakan Selasa, dan menjanjikan hukuman untuk tentara yang dinyatakan bersalah.
Tapi hukum militer darurat memberikan kekebalan dari penuntutan di pengadilan sipil kepada tentara yang dikerahkan di Kashmir kecuali secara khusus diizinkan oleh New Delhi.
Sebuah wilayah Kashmir telah dikuasai oleh India sejak tahun 1947.
Pada tahun 1989 sebuah perlawanan melawan pendudukan India di Kashmir meletus saat kelompok mencari kemerdekaan atau mendesak penggabungan wilayah mereka dengan Pakistan.
Akibatnya, ratusan ribu pasukan India dikerahkan di wilayah ini, membuatnya menjadi salah satu zona paling termiliterisasi di dunia.
Pertempuran itu telah menewaskan puluhan ribu orang, kebanyakan warga sipil.
Baca juga: Protes atas Pelecehan Seksual Ratusan Warga Khasmir Bentrok dengan Polisi India, 2 Tewas
Deddy | World Bulletin | Jurnalislam