
SUMEDANG (Jurnalislam.com) – Sebagai salah satu bentuk peningkatan kapasitas emosional, intelektual dan sosial dari pelajar Muhammadiyah Jawa Barat, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Barat mengadakan Sekolah Advokasi. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari terhitung sejak Kamis hingga Sabtu, 21-23 Juli 2016 di Gedung Islamic Centre Sumedang, Jawa Barat.
Dengan mengusung tema “Advokasi Pelajar Sebagai Solusi Jembatan Kaum Mustad’afin”, sekolah advokasi ini diharapkan dapat melahirkan lulusan yang sanggup menjembatani kaum mustad’afin (kaum tertindas) sebagaimana yang dituliskan dalam Al Qur’an Surat An Nisa ayat 9.
“Pelajar hari ini harus bisa menjadi jembatan bagi kaum yang tertindas (mustad’afin) serta bisa membenarkan sistem yang menyebabkan penindasan (istid’af) tersebut, serta tidak lupa sekaligus menyadarkan penindas tersebut mustad’if),” tutur Ketua Pelaksana Sekolah Advokasi, Muhammad Ihsan Abdussami. Kamis (21/7/2016).
Menurut Ihsan, pelajar Muhammadiyah hari ini harus bisa menjadi problem solver dari segala permasalahan yang ada di sekitarnya, khususnya terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kepelajaran.
Kegiatan yang diikuti oleh 31 orang peserta yang merupakan perwakilan dari tiap-tiap Pimpinan Daerah IPM se-Jawa Barat ini dihadiri langsung oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, Prof Dr. Mahmud Syafi’i M.Pd serta Ketua Pimpinan Daerah Muhmmadiyah Sumedang dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Sumedang.
“Selain itu, saya pun tidak lupa menghaturkan beribu terimakasih kepada Ayahanda PWM Jabar yang telah menghadiri kegiatan sekolah advokasi ini, dan tidak lupa kepada keluarga besar Muhammadiyah Sumedang yang telah memfasilitasi beberapa kebutuhan dalam kegiatan ini,” terangnya.
Selaras dengan itu, Ketua Umum PW IPM Jawa Barat, Hafizh Syafa’aturrahman mengatakan pelajar Muhammadiyah hendaknya selalu menjaga akhlaq, karena ketika seseorang sudah memiliki akhlaq yang baik maka akan menunjang segala aspek kehidupan termasuk penerapan nilai advokasi yakni pembelaan terhadap kaum mustad’afin.
“Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat haruslah bisa menjadi role model bagi pelajar-pelajar lain di Jawa Barat bahkan di tingkat Nasional, dan senantiasa menjadi uswatun hasanah bagi sekitarnya,” kata Hafizh.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PWM Jawa Barat, Prof. Dr. Mahmud Syafi’i merasa bangga dengan kepedulian IPM Jawa Barat terhadap kaum Mustad’afin yang sering dilupakan itu. Ia mengatakan bahwa IPM Jawa Barat haruslah menjalankan tri dimensi kader (pelopor, pelangsung, penyempurna amanah) pada segala ranah, apalagi yang berkaitan dengan pembelaan kaum mustad’afin.
“IPM sebagai pionir bangsa haruslah bisa selalu tampil terdepan dalam membela islam, dan membela kaum mustad’afin pun termasuk kedalam kategori tersebut. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain,” tandas Prof Mahmud.
Kontributor: Wanda Aprilia | Editor: Ally Muhammad Abduh