Dinilai Sesat dan Menyimpang, MUI Probolinggo Selidiki Ajaran Padepokan Dimas Kanjeng

PROBOLINGGO (Jurnalislam.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI)Probolinggo mulai menyelidiki ajaran Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Sebab, kuat dugaan aliran sesat dan ajaran menyimpang dalam padepokan itu.

Sekretaris MUI Probolinggo H. Yasin membenarkan penyelidikan internal yang dilakukan MUI terhadap ajaran Padepokan milik Taat Pribadi. Ia mengatakan ada Desakan dari MUI Jatim untuk menguak padepokan dengan pimpinan terkenal sebagai Pengganda Uang Gaib.

“Ini dilakukan setelah ada beberapa laporan yang masuk ke MUI. Selain itu, kami juga mendapat perintah dari MUI pusat dan Jatim untuk memeriksa ajaran Dimas Kanjeng ini,” katanya seperti yang dilansir dari surya.co.id, Senin (26/9/2016).

Terkait hal ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanggulangan Penodaan Agama (Bakorpa) Probilinggo untuk menyelidiki.

“Kami masih mengumpulkan bukti-bukti di lapangan. Termasuk memeriksa para saksi – saksi yang sempat belajar agama di Padepokan Dimas Kanjeng ini,” ujarnya.

Saat ini, kata dia memang ada beberapa indikasi menyimpang di Padepokan. Salah satunya bacaan yang harus sesuai dengan bahasa arab yang sesungguhnya, sebab salah membaca membuat arti berbeda.

Menurutnya, penyelidikan ini tidak boleh dilakukan secara gegabah. Artinya, Tim penyidik harus memiliki data dan fakta yang kuat di lapangan. Data yang diperoleh harus valid sebelum MUI mengeluarkan fatwa bahwa ajaran di Padepokan Dimas Kanjeng ini sesat.

“Fatwa ini kan tidak boleh main – main. Sekali dikeluarkan tidak bisa dicabut. Makanya kami harus teliti dan jeli sebelum memutuskan hal ini,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pemilik Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi tertangkap petugas keamanan terkait dugaan otak pembunuhan atas manta santrinya. Ia juga pernah dinobatkan sebagai Raja Probolinggo dan terkenal sebagai Pengganda Uang Gaib.

GEMPITA: Bangsa Patani Masih Jauh Dari Kata Damai

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Dalam rangka memperingati perayaan Hari Perdamaian Internasional (International Day of Peace), Koordinator Gerakan Mahasiswa Indonesia Peduli Patani (GEMPITA), Aiman bin Ahmad menegaskan posisi bangsa Patani hingga saat ini masih jauh dari kata perdamaian.

“Oleh karena berbagai perundingan belum menemukan persetujuan dari pihak terkait, berbagai peristiwa konflik yang terjadi di Patani (Selatan Thailand) sampai saat ini dan semakin meningkat,” ujar Aiman dalam pers rilisnya pada Kamis, (22/09/2016).

Meningkatnya kekerasan konflik di Patani (Selatan Thailand) saat ini bukan lagi hal yang baru, konflik kekerasan telah berlangsung bertahun-tahun.

Gempita peringati Hari Perdamaian Internasional
Gempita peringati Hari Perdamaian Internasional

“Masyarakat Patani (Selatan Thailand) sering dilukai, ditangkap, dipenjara dan dibunuh dengan tidak perikemanusian, perikeadilan dan melanggar dengan Hak Asasi Manusia (HAM),” ungkapnya.

Salah satu konflik yang membekas di hati rakyat Patani (Selatan Thailand) yaitu tragedi peristiwa Tak Bai (25/10/2004), dimana puluhan jiwa melayang dan menambah jumlah janda dan anak yatim piatu. Ironisnya, pemerintah dan militer Thailand tidak ingin bertanggung jawab atas tragedi peristiwa Tak Baik tersebut.

“Perlakuan yang tidak perikemanuisaan, perikeadilan dan melanggar dengan Hak Asasi Manusia (HAM) ini membuat rasa hilang kepercayaan rakyat Patani (Selatan Thailand) terhadap pemerintah Thailand,” tambah Aiman.

Sampai saat ini, masyarakat Patani (Selatan Thailand) tetap memperjuangkan hak-hak mereka, bersabar dengan situasi terjadi dan tantangan yang amat pedih. Harapan masyarakat Patani untuk meraih perdamaian, akan tetap menjadi cita-cita besar masyarakat Patani dalam kehidupan berbangsa di dunia internasional.

Sebagaimana diketahui, Hari Perdamaian Internasional (International Day of Peace), terkadang secara tidak resmi ada yang menyebutnya Hari Perdamaian Dunia (World Peace Day), diperingati setiap tahun pada tanggal 21 September.

Peringatan ini didedikasikan demi perdamaian dunia, dan secara khusus demi berakhirnya perang dan kekerasan, misalnya yang mungkin disebabkan oleh suatu gencatan senjata sementara di zona pertempuran untuk akses bantuan kemanusiaan.

Untuk membuka hari peringatan ini, Lonceng Perdamaian PBB dibunyikan di Markas Besar PBB di (Kota New York). Lonceng tersebut dibuat dari koin-koin yang disumbangkan oleh anak-anak dari seluruh benua selain Afrika, dan merupakan hadiah dari Asosiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Jepang, sebagai “suatu pengingat atas korban manusia akibat peperangan”, pada salah satu sisinya tertulis “Long Live Absolute World Peace” (Panjang umur perdamaian dunia sepenuhnya).

Hari Perdamaian Internasional pertama kali diperingati tahun 1982, dan dipertahankan oleh banyak negara, kelompok politik, militer, dan masyarakat.

Reporter: Ally Muhammad Abduh

Sinergitas NU-Muhammadiyah untuk Pengelolaan Zakat

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai 2 ormas Islam besar di Indonesia, meminta pemerintah untuk memperkuat regulasi pengelolaan zakat seiring dengan keinginan pemerintah menyelaraskan program pengentasan kemiskinan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

NU Care LAZISNU mewakili NU serta LAZISMU mewakili Muhammadiyah dalam pernyataan bersamanya di Jakarta, Selasa, menyatakan aturan yang menempatkan zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak dalam UU No. 23 Tahun 2012 harus diubah.

“Klausul inilah yang menjadikan wajib pajak dan wajib zakat harus menambah beban pengeluaran jika ingin menunaikan kewajiban agama dan negara,” kata Direktur Utama NU Care LAZISNU Syamsul Huda bersama Direktur Utama LAZISMU Andar Nubowo lansir ANTARANews, Selasa (20/9/2016).

zakat-barangMenurutnya, jika pemerintah benar-benar ingin melakukan intervensi dalam pengelolaan zakat di Indonesia maka hal fundamental yang harus dikuatkan adalah mengubah regulasi zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak menjadi zakat sebagai pengurang pajak.

Ormas besar Islam itu yakin apabila status zakat itu diubah akan ada perubahan secara signifikan terhadap peningkatan perolehan nilai zakat yang selama ini belum optimal.

“Dengan melakukan perubahan mendasar ini pula, sinergi antara pajak dan zakat dapat terjalin karena para wajib pajak sekaligus dapat menunaikan zakatnya tanpa harus menambah beban pengeluaran,” kata Syamsul.

Ia mengatakan, potensi dana zakat di Indonesia sangatlah besar. Bahkan menurut BAZNAS, potensi zakat pada tahun 2016 mencapai Rp217 triliun, setara dengan 10,4 persen dari APBNP 2016 yang mencapai Rp2.082 triliun.

Untuk itu, semua Lembaga Amil Zakat (LAZ) harus bersedia untuk melaporkan kondisi keuangannya secara publik dan periodik serta bersedia diaudit secara profesional untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.

“Hal ini selain untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas LAZ, juga sebagai alat kontrol pemerintah dalam memastikan penyaluran dana zakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, yakni untuk tujuan mengurangi angka kemiskinan di Indonesia,” pungkas Syamsul.

Sementara itu, NU dan Muhammadiyah sepakat akan membangun sinegitas untuk menjadi satu wadah pemanfaatan dana zakat. Karena kebangkitan zakat yang tengah didengungkan umat Islam di Indonesia, merupakan momentum tepat untuk NU dan Muhammadiyah saling memberi dukungan.

Syiah Haji di Karbala, MMI: MUI Harus Tegas Fatwakan Syiah Sesat!

SUKOHARJO (Jurnalislam.com) – Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) melalui Sekjennya, Ustadz Shobari Syakur mendesak pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tegas dalam menyikapi bahaya Syiah di Indonesia. Adanya Syiah di pemerintahan dan ormas Islam bukti ancaman Syiah mencengkeram.

“Pemerintah harus lebih tegas, nah pemerintah bisa tegas jika umat Islam tegas. Umat Islam bisa tegas jika simpul-simpul ini baik yang represantasi berhadapan dengan pemerintah seperti MUI bisa tegas,” katanya kepada Jurnalislam saat ditemui dikediamannya, Jl Semenromo Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Kamis (15/9/2016).

Fakta dengan adanya Syiah berhaji di Karbala, kata dia menjadi bukti Syiah sesat, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus andil dalam hal ini. Buku Syiah yang diterbitkan oleh MUI sudah bagus, namun MMI menilai harus ada tindakan yang lebih berani dari MUI.

Syiah Haji di Karbala
Syiah Haji di Karbala

“Syiah berhaji di Karbala menjadi satu bukti bahwa Iran dengan Syiahnya merupakan kesesatan yang nyata, dan menjadi ancaman umat akan pemahamanya,” tegas ustadz Shobari.

Untuk itu, MUI perlu mengadakan perhelatan besar dengan menggandeng elemen Islam seluruh Indonesia. Tujuannya agar umat mengerti akan kesesatan Syiah yang sedang berkembang di Indonesia.

“MUI perlu merekomendasikan Syiah sesat dengan perhelatan akhbar menggandeng MIUMI, NU, FPI, MMI, Muhammadiyah, dan yang lain. Saya rasa Syiah ini sudah mengkawatirkan sekali,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, jutaan kaum Syiah wukuf di Karbala di saat umat Islam dari seluruh dunia sedang menunaikan haji di Arab Saudi. Karena Iran melarang warganya pergi haji ke Makkah tahun ini dengan alasan pemerintah Arab Saudi tidak mau memenuhi persyaratan yang mereka minta.

Memasuki Hari Tasyrik, Sejumlah Elemen Jawa Tengah Gencar Bagikan Paket Qurban

JAWA TENGAH (Jurnalislam.com) – Memasuki hari tasyrik, sejumlah elemen umat salurkan paket qurban di berbagai titik. Upaya penyaluran bertemakan “Jawa Tengah Berbagi” itu dilakukan oleh komunitas sedekah Naik Satu Derajat (NSD) dan Wisma Salimah.

NSD yang diketuai oleh Tejo Ismadi menyerahkan dua ekor kambing untuk Sekolah Tahfidz Tingkat Dasar (STTD) Al Hikam, Jl Srinarendra, Laweyan, Solo, Rabu (14/9/2016). Kegiatan tersebut untuk memberikan pembelajaran kepada para siswa dan masyarakat sekitar untuk bersedekah sekemampuan.

NSD Berbagi ke Sekolah Tahfidz Tingkat Dasar (STTD) Al Hikam
NSD Berbagi ke Sekolah Tahfidz Tingkat Dasar (STTD) Al Hikam

“Kami NSD menyerahkan 2 ekor kambing dari anggota kami agar murid Al Hikam bisa belajar meneladani hikmah dari Nabi Ibrahim AS. Mengajak mereka untuk bersedekah, meski tidak harus dengan biaya, sedekah bisa dengan tenaga, bisa dengan pikiran,” Kata Tejo kepada Jurnalislam di tengah kegiatan.
Pihak sekolah menyambut baik bantuan dari NSD, melalui kepala sekolahnya Ustadz Saerozy S.Pdi mengucapkan terima kasih atas pemberian hewan qurban tersebut. Daging qurban akan dibagikan untuk santri dan masyarakat sekitar.

“Dagingnya akan kita bagi untuk wali murid agar dinikmati santri, juga warga sekitar ada beberapa. Ini bagian dari pembelajaran anak-anak bahwa ini adalah syariat Islam sejak Nabi Ibrahim As,” pungkas Ustadz Rozy.

Sementara di Sukoharjo, Wisma Salimah melalui para relawannya bagikan 160 paket qurban kepada masyarakat sekitar. Kegiatan itu dilaksanakan di Wisma Salimah, Rabu, (14/9/2016).

Panitia kurban Wisma Salimah mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para Donatur yang sudah percaya menitipkan hewan qurbannya dengan jumlah 9 ekor kambing.

Reporter: Dyo & Ridho | Jurnalislam

Untuk Persatuan, Me-DAN Kota Bima Bagikan 150 Paket Kurban

BIMA (Jurnalislam.com) – Medis dan Aksi Kemanusiaan (Me-DAN) Kota Bima bagikan 150 paket kurban untuk warga kurang mampu dan anak yatim. Kegiatan itu berlangsung di kantor Me-DAN yang bertempat di Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Senin (12/9/2016).

“Kegiatan tersebut merupakan sebuah upaya dalam merajut ukhuwah dan bentuk peduli terhadap sesama,” kata ketua Me-DAN Kota Bima, Dian Ramadhan kepada Jurnalislam di sela-sela acara.

Menurutnya, masyarakat pada hari ini membutuhkan pendekatan sosok konkrit yang peduli terhadap mereka.

Untuk itu, Me-DAN sebagai lembaga kemanusiaan berusaha untuk mengisi kekosongan itu dengan berbagai kegiatan.

“Menggalang serta membagikan paket daging kurban untuk menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat,” ujar Dian.

Maka kami, lanjutnya berharap kegiatan seperti ini dapat memotifasi masyarakat Kota Bima agar saling peduli, memikirkan orang lain serta menjadi momen untuk menyatukan umat.

“Dengan momen Idul Adha kita rekatkan tali persatuan, hilangkan sekat-sekat perbedaan yang ada. Mari kita rangkul mereka karena mereka adalah saudara kita,” pungkasnya.

Bapas Banten Dukung JR Pasal Perzinahan

SERANG (Jurnalislam.com) – Balai Permasyarakatan (Bapas) Serang, Banten melalui tim Humasnya Tri Hartarto, mendukung usaha AILA dan Persistri mengajukan Uji Materi (Judicila Review) Pasal Perzinahan dan LGBT.

“Saya sepakat dan mendukung usaha AILA untuk melakukan uji materi atau Judicial Review dengan tujuan memperketat hukuman bagi para pelaku perzinahan dan LGBT,” katanya kepada Jurnalislam di Kantor Bapas Cijawa, Serang, Jumat (9/9/2016).

Ato, sapaannya, mengatakan, meski Indonesia belum melegalkan LGBT berkembang tapi tidak mustahil bisa dilegalkan seperti di negara-negara demokrasi lainnya.

Berkaitan dengan penjualan anak untuk prostitusi kaum gay di Bogor beberapa waktu lalu lanjutnya, Bapas menentang keras Human Trafficking.

“Perdagangan anak harus diselamatkan, masa depannya salah satu hak anak dalam konvensi anak. Aparat harus bersinergi dengan lembaga-lembaga terkait untuk mengawal dan melindungi anak,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, AILA mengajukan Uji Materi untuk 3 pasal dalam KUHP. Yakni pasal 284, 285 dan 292 tentang Perzinahan.

Lagi, Me-DAN Jawa Tengah Sentuh Hati Umat

SEMARANG (Jurnalislam.com) – Forum Medis dan Aksi Kemanusiaan (Me-DAN) Jawa Tengah gelar aksi sosial, bertemakan “Jumat Berbagi” di Stasiun Poncol Semarang, Jum’at ( 9/9/2016). Kegiatan berupa membagikan sarapan gratis kepada siapa saja yang ingin makan.

“Acara kita selenggarakan dalam rangka mempererat silaturahmi dan kepedulian kami kepada sesama,” kata Ketua Me-DAN Jawa Tengah, Lutfi Miftah kepada Jurnalislam di tengah acara.

Lutfi melanjutkan, timnya sengaja memilih tempat di dekat stasiun karena disana sangat strategis. Terutama masyarakat kalangan menengah ke-bawah.

“Sengaja acara kami laksanakan di dekat Stasiun Poncol karena untuk berbagi kepada tukang ojek, supir taksi, tukang becak dan kepada orang-orang yang berakat maupun turun dari kereta,” ujarnya.

Ia mengatakan, acara tidak akan terlaksana tanpa adanya para donatur yang rela menyumbangkan donasinya.

“Kami berterima kasih kepada muhsinin (orang kaya -red) dan donatur yang dengan ikhlas memberikan donasinya untuk acara rutin ini,” ungkapnya senang.

Warga sekitar terlihat sangat antusias dan senang dengan kegiatan sosial tersebut. Suprapto misalnya, warga sekitar yang merasa bersyukur dan diperhatikan oleh saudaranya.

“Saya senang mas dan bersyukur dengan kegiatan ini,” ungkapnya.

Sementara menikmati hidangan gratis, mereka juga disuguhkan dengan lantunan suci al-Quran beserta terjamah dengan berharap mendapatkan sesuatu selain perut yang kenyang.

Forum Me-DAN Kota Bima Intensifkan Jumat Shodaqoh

BIMA (Jurnalislam.com) – Forum Medis dan Aksi Kemanusiaan (Me-DAN) Kota Bima kembali menggelar aksi solidaritas dan kemanusiaan bertajuk “Jum’at Shodaqoh” di Panti Sosial Tresna Werdha, jalan Datuk Dibanta Jatiwangi, Kecamatan Asakota – Kota Bima, Jumat (9/9/2016). Kegiatan itu berupa pembagian seratus paket nasi bungkus kepada para lansia.

“Kegiatan solidaritas dan kemanusiaan ini adalah merupakan bentuk rasa kepedulian dari kami sebagai tim medis dan aksi kemanusiaan,” kata ketua Me-DAN Kota Bima, Dian Ramadhan kepada Jurnalislam di sela-sela acara.

Dian mengatakan, Me-DAN sebagai lembaga kemanusiaan akan merangkul semua kalangan, termasuk para lansia agar dapat merasakan kebahagiaan.

“Kegiatan seperti ini sudah ke-sekian kalinya kami lakukan dengan harapan masyarakat Kota Bima ikut termotifasi untuk membantu saudara kita yang kurang mampu serta mau peduli terhadap keadaan mereka,” terangnya.

Aksi seperti ini, kata dia akan terus dilakukannya karena ia melihat masih banyak sekali masyarakat tidak mampu yang belum tersentuh lagi dikasihi, terutama oleh pemerintah.

“Kami berharap pemerintah dan masyarakat Kota Bima tidak tinggal diam untuk memikirkan serta mau berpartisipasi untuk membantu memperbaiki keadaan mereka,” pungkas Dian.

FUI Karanganyar Desak Aparat Batalkan Pagelaran Musik Underground “Noice Hell”

KARANGANYAR (Jurnalislam.com) – Forum Umat Islam (FUI) Karanganyar bersama warga menyatakan, menolak pagelaran musik underground bertajuk ‘Super Rock Noise Hell’ yang akan digelar 14 September mendatang di Lapangan Papahan Karanganyar.

Penolakan pagelaran musik yang dipromotori oleh Queen Production itu disampaikan FUI dalam surat pernyataan sikapnya kepada Polres Karanganyar, Selasa (5/9/2016).

“Kami layangkan surat keberatan menolak keras pada Kapolres Karanganyar jika konser musik Noice Hell tetap digelar,” kata Sekjen FUI Karanganyar, Mulyono kepada wartawan, Selasa (5/9/2016).

Menurut Mulyono, tema yang diusung “Noice Hell” adalah tema kesesatan yang berpotensi merusak generasi bangsa, identik dengan miras, narkoba, sex bebas, pemujaan setan dan berujung tindakan anarkis.

“Hal tersebut sangat bertentangan dengan visi-misi Pemkab Karanganyar bertaqwa, Karanganyar bebas narkoba,” tegas Mulyono.

“Untuk itu FUI Karanganyar dan, warga masyarakat menolak acara tersebut serta melayangkan surat kepada KAPOLRES Karanganyar untuk mencabut ijin penyelenggaraan konser musik “Noice Hell” komunitas underground/PUNK,” tambahnya.

Mulyono mengatakan, pihak kepolisian mengaku telah memanggil perwakilan Queen Production, Maya Ratna Sari. Karena tidak ada keputusan, kepolisian meminta Maya untuk mendatangi FUI Karanganyar.

Di markaz FUI Karanganyar, Maya ditemui Mulyono. Queen Production memohon FUI dan masyarakat untuk tidak mendesak aparat membatalkan acara tersebut dengan alasan perizinan sudah lengkap dan sudah ada kontrak dengan sponsor.

“Kalau FUI keberatan dengan kemaksiatan, mbak Maya minta kami untuk datang dan mengawasi. Jika ada pelaku, FUI berhak menindak,” terang Mulyono mengutip pernyataan Maya.

Namun, berdasarkan hasil rapat FUI pada Selasa malam memutuskan FUI akan tetap menolak pagelaran musik keras tersebut.