Paranoid, BNPT Manfaatkan Isu ISIS Untuk Blokir Media Islam

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Anggota Majelis Syariah Jamaah Ansharusy Syariah Ustadz Abdurachim Ba'asyir menegaskan pemblokiran terhadap media Islam oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merupakan bukti pemerintah terjangkit Islamophobia (anti-Islam). Pemerintah, menurutnya, tak usah mengikuti saran BNPT yang paranoid terhadap Islam.

"Penutupan media-media Islam ini membuktikan kepada kita sikap Islamophobia pemerintah ini. BNPT sebagai motor penutupan itu benar-benar telah tertular penyakit paranoid yang memang biasanya menghinggapi kalangan yang terlalu dekat dengan Amerika dan konco-konconya," ujar pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki itu kepada Jurniscom, Selasa (31/1/2015)

Ketakutan BNPT terhadap umat Islam dinilainya berlebihan. "Maka seharusnya pemerintah tak usah ikuti saran BNPT karena isinya orang-orang sakit," tegas pria yang akrab disapa Ustadz Iim itu.

Isu ISIS yang gencar diberitakan media arus utama, menurut Ustadz Iim, sengaja dibuat untuk menghantam Islam di Indonesia, salah satunya penutupan media-media Islam yang notabene berbeda haluan dengan ISIS.

"Langkah kalangan anti-Islam sudah terlihat nyata, dimulai dari pembodohan umat dengan menutup akses media-media Islam yang selama ini menjadi penyeimbang informasi media-media sekuler yang penuh fitnah terhadap Islam dan umat Islam," ungkapnya.

Ustad Iim menilai BNPT cenderung ingin menjadikan negara komunis seperti China atau Korea Utara dengan menutup akses ke media-media pembanding yang mengkritisi negaranya. "Rakyat dibuat bodoh untuk kemudian diperbudak oleh negaranya yang semena-mena terhadap mereka dan berlaku dzalim," tegasnya. 

Lebih tegas lagi, Ustadz Iim mengatakan penutupan media-media Islam membuktikan pemerintah, dalam hal ini BNPT dan Kemkominfo anti pendidikan.

"Hal ini juga membuktikan para pengurus negara ini khususnya BNPT dan Kementerian Kominfo adalah kalangan yang anti pendidikan dan tak cinta akan luasnya informasi serta khawatir akan kecerdasan rakyatnya sendiri," pungkasnya.

Ally | Jurniscom

Berita Terkait :

Kemkominfo Akui Blokir Media Islam Tanpa Verifikasi dan Komunikasi

BNPT Blokir Situs, Jubir Media Islam : "Kami Tidak Pernah Diajak Bicara"

FUI : Pemblokiran Media Islam Tidak Dibenarkan Secara Syar'i Maupun Konstitusional

Media Islam Ditutup, An Nashr Institute : "Itulah Bukti Kedzaliman Penguasa!"

Minta Klarifikasi Soal Pemblokiran, Sejumlah Media Islam Datangi Kemkominfo

Media Islam Ditutup, An Nashr Institute : "Itulah Bukti Kedzaliman Penguasa!"

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Menanggapi pemblokiran sejumlah situs berita Islam oleh Kemkominfo atas perintah BNPT, direktur An Nashr Institute Munarman, SH menilai kasus ini adalah bukti kedzaliman penguasa.

"Kebebasan pers itu adalah berarti hanya kebebasan menyebarluaskan kekufuran, bukan untuk menjaga kebebasan informasi dalam pengertian sesungguhnya," tegasnya kepada Jurniscom hari ini, Selasa (31/3/2015)

"Bisa kita saksikan dan buktikan sendiri, berbagai macam propaganda kekukufuran yang menjauhkan umat dari ajaran Islam, dan berbagai macam bombardir informasi ditujukan untuk menghalangi manusia dari cahaya agama Allah," ujar Munarman.

Namun, lanjutnya, ketika ada cahaya yang dihidupkan oleh media-media Islam, dengan semena-mena BNPT menutupnya tanpa melalui proses hukum atau pembuktian terlebih dahulu. "Itulah bukti kezhaliman penguasa yang ada sekarang ini," pungkasnya.

Lima Terpidana Terorisme Dipindah Dari Mako Brimob Kelapa Dua ke Nusakambangan

CILACAP (Jurnalislam.com) – Lima terpidana kasus terorisme telah dipindahkan dari Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil (Brimob) Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Informasi yang dihimpun, dua buah mobil – Elf dan Avanza – yang membawa lima terpidana kasus terorisme itu tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Selasa (31/3/2015), sekitar pukul 07.15 WIB, dengan kawalan ketat Densus 88.

Dua kendaraan ini langsung naik ke Kapal Pengayoman IV yang akan menyeberangkannya ke Dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan. Kelima terpidana kasus terorisme itu adalah Ahmad Taufik yang divonis tujuh tahun enam bulan penjara karena terlibat teror bom Kedutaan Besar Myanmar dan Iswahyudi alias Iis yang divonis tiga tahun delapan bulan penjara karena terlibat dalam kelompok Abu Umar.

Selanjutnya, Agus Widarto yang divonis 11 tahun penjara dan Priyo Hutomo alias Iyo yang divonis empat tahun penjara karena terlibat kasus terorisme kelompok Abu Roban, serta Topan Amir alias Topan yang divonis delapan tahun penjara dalam kasus terorisme di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sesampainya di Nusakambangan, kelima terpidana kasus terorisme itu didistribusikan ke sejumlah lembaga pemasyarakatan (lapas) di pulau penjara itu. Ahmad Taufik di Lapas Kembang Kuning, Iswahyudi alias Iis di Lapas Besi, Agus Widarto di Lapas Pasir Putih, Priyo Hutomo alias Iyo di Lapas Batu, dan Topan Amir alias Topan di Lapas Permisan.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Yuspahruddin mengaku telah menerima surat izin pemindahan terpidana kasus terorisme itu ke Nusakambangan. “Namun saya belum menerima laporan lebih lanjut,” katanya saat dihubungi dari Cilacap.

Ally | Antara | Jurniscom

Minta Klarifikasi Soal Pemblokiran, Sejumlah Media Islam Datangi Kemkominfo

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Beberapa perwakilan media Islam mendatangi gedung Kemkominfo pagi tadi, Selasa (31/3/2015) di Jakarta. Mereka adalah hidayatullah.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, salam-online.com, panjimas.com, arrahmah.com dan gemaislam.com. Tujuh media Islam itu mendatangi Kemkominfo untuk meminta penjelasan terakit pencatutan media mereka dalam daftar pemblokiran situs "radikal" versi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Kami ingin melakukan klarifikasi. Kami ingin bertanya, salah kami apa? Dan kalaupun dalam berita-berita kami ada yang salah, dimana letak kesalahannya? Sampai terjadinya pemblokiran, kami gak pernah diajak bicara apa-apa,” kata Mahladi Murni, Pemred Hidayatullah mewakili media Islam.

Mahladi mengaku pihaknya bersama media Islam lain tidak pernah mendapat pemberitahuan resmi dari Kemekominfo maupun BNPT terkait stigma radikal yang dialamatkan kepada mereka.

“Kita tidak pernah mendapat pemberitahuan resmi, informasi yang kami dapat justru dari jalur tidak resmi, alangkah baiknya jika hal seperti ini dibicarakan dulu sebelumnya,” ungkapnya.

Mahladi mengatakan ada kejanggalan dalam kasus ini. “Setelah berpuluh-puluh tahun kemudian kami diblokir secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan, saya kira itu sesuatu yang janggal,” pungkasnya.

Reporter : Ridwan | Editor : Ally

Atas Kejahatan – kejahatan Zionis, Anonymus Ancam Serang Israel 7 April

AL QUDS (Jurnalislam.com) –  Kelompok hacker bernama Anonymus kemarin Ahad  (29/03/2015) mengumumkan melalui rilis di jaringan internet mengancam akan menyerang Israel.

Koran Yesrael Hayome mengisyaratkan, Anonymus berjanji akan menciptakan bencana elektronik bagi Israel pada 7 April.

Dalam rekaman yang disebar oleh Anonymus di Youtube menyatakan, “Kami Anonymus, ini pesan buat entitas zionis (Israel) kami datang sekali lagi untuk memberikan sanksi kepada kalian atas kejahatan-kejahatan kalian di Palestina.”

Beberapa bulan lalu, sekelompok hacker menyerang Israel selama agresi ke Gaza. Sejumlah situs Israel penting ngadat beberapa jam sehingga rezim kementerian informasi Israel  kewalahan.

 

Deddy | Infopalestina | Jurniscom

Markas Mata – mata AS Diterobos Mobil Tidak Dikenal, 1 Orang Tewas 2 Lainnya Terluka

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka pada hari Senin (30/03/2015), termasuk seorang perwira polisi NSA, setelah kendaraan yang tidak dikenal mencoba untuk menerobos masuk ke markas NSA di pangkalan militer Fort Meade di Maryland.

“Sopir tidak mematuhi instruksi seorang perwira polisi NSA yang rutin mengatur mobil untuk keluar – masuk dengan aman. Kendaraan tidak mau berhenti dan perimeter penghalang dikeluarkan,” kata juru bicara agensi Jonathan Freed dalam sebuah pernyataan.

Tembakan dilepaskan oleh polisi NSA setelah mobil terus melaju dan menabrak sebuah kendaraan polisi NSA, membunuh satu orang yang berada di dalam mobil dan melukai dua orang lainnya.

Satu orang meninggal di tempat kejadian, sementara yang lain dibawa ke rumah sakit setempat, kata Freed.

Sebuah SUV hitam yang hancur dan sebuah kendaraan polisi dapat jelas terlihat dalam rekaman udara di media lokal yang menyiarkan insiden tersebut. Tampak sesosok tubuh ditutupi oleh terpal di sebelah SUV hitam.

FBI saat ini memimpin penyelidikan atas insiden tersebut.

Ini adalah serangan kedua di bulan ini. Hong Young, seorang mantan perwira negara penjara berusia 35 tahun, ditangkap sebelumnya juga di bulan Maret karena dicurigai berada di balik serangkaian lima penembakan Maryland, termasuk satu penembakan di Fort Meade yang mengakibatkan peluru mendarat markas NSA. Tidak ada yang tewas dalam penembakan.

Selain merupakan markas bagi NSA, Fort Meade adalah markas bagi instalasi militer aktif dengan 11.000 personil militer dan 29.000 pegawai sipil, menurut Angkatan Darat.

Pangkalan militer ini terletak kira-kira 30 mil (48 kilometer) dari Washington, DC, dan sekitar 15 mil (24 kilometer) dari Baltimore, Maryland.

Pasukan Pro-Saleh “Brigade 33” Sekutu Houthi, Masuki Kota Ad Dali, Setelah 6 Hari Pertempuran

YAMAN (Jurnalislam.com) – Pemberontak Syiah Houthi dan pasukan yang setia kepada mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, merangsek masuk ke kota selatan Ad Dali, Senin (30/03/2015), saksi mata mengatakan.

Kelompok bersenjata Brigade 33 Yaman yang pro-Saleh dan sekutu Houthi berhasil memasuki kota setelah terlibat enam hari pertempuran  dengan kelompok suku bersenjata, kata beberapa saksi mata.

Menurut laporan saksi, pemberontak Houthi mengambil posisi di seluruh kota di tengah pertempuran intermiten.

Kota selatan Ad Dali, dipandang sebagai rute utama ke provinsi-provinsi selatan, baru-baru ini terlibat pertempuran sengit antara pemberontak Houthi dan Kelompok Herak, menyebabkan puluhan tewas, termasuk warga sipil.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

Pasukan Sekutu Arab Kepung Pelabuhan Yaman

YAMAN (Jurnalislam.com) – Koalisi angkatan laut Arab saat ini mengontrol penuh pelabuhan laut Yaman, kata seorang juru bicara militer Saudi, Senin (30/03/2015).

Kapal perang mengepung pemberontak Houthi dan pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh ketika mereka mencoba untuk bergerak menuju kota pelabuhan selatan, Aden, pada hari Senin warga mengatakan.  Ini merupakan laporan pertama mengenai angkatan laut ikut mengambil bagian dalam pertempuran.

Juru Bicara Brig. Jenderal Ahmed Asiri mengatakan kepada wartawan di ibukota Saudi bahwa pasukan angkatan laut memblokir pergerakan kapal untuk mencegah senjata dan pejuang memasuki atau meninggalkan Yaman.

Sebelumnya pihak koalisi telah mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal untuk tidak mendekati pelabuhan Yaman dan menyatakan bahwa wilayah udara Yaman merupakan "area terbatas/terlarang" sejak diluncurkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi Kamis lalu.

Asiri juga mengatakan kekuatan udara koalisi terus menargetkan rudal balistik yang dikendalikan oleh gerakan Houthi.

Dia mencatat bahwa artileri Houthi berusaha untuk menyerang pesawat tempur koalisi dan pemberontak Houthi bersembunyi di antara daerah pemukiman.

Asiri berbicara pada hari kelima serangan udara yang menargetkan pemberontak Syiah yang dikenal sebagai Houthi dan pasukan sekutu yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Houthi dan sekutu mereka merebut ibukota Sanaa September lalu dan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi yang diakui secara internasional melarikan diri dari negara itu pekan lalu.

Iran mendukung pemberontak, namun Teheran dan Houthi membantah.

 

Deddy | World Bulletin | Al Arabiya News |Jurniscom

Pakistan Bergabung Dengan koalisi Saudi, Siap Hadapi Iran Dengan Nuklir

ISLAMABAD (Jurnalislam.com) – Pakistan akan mengirim pasukan ke Arab Saudi untuk bergabung dengan koalisi memerangi pemberontak Houthi Yaman, kata seorang pejabat senior pemerintah pada hari Senin (30/03/2015). Demikian juga dengan beberapa negara Teluk, Sudan, Mesir dan Maroko yang telah menyatakan akan bergabung dengan koalisi Saudi.

Kekuatan Sunni Muslim Pakistan, yang merupakan sekutu regional Arab Saudi, akan bergabung dengan koalisi militer yang dipimpin Saudi melakukan serangan udara terhadap pasukan Syiah Houthi. Saudi adalah kekuatan Muslim Sunni utama di Teluk.

Serangan udara menargetkan gerakan pemberontak di selatan, di kota pelabuhan Aden, benteng terakhir presiden yang didukung Saudi, Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Pakistan yang dipersenjatai nuklir berbagi perbatasan panjang dengan Iran, yang dianggap sebagai pusat kekuatan Syiah, dan memiliki hubungan yang hangat dengan Arab Saudi, saingan utama regional Iran. Diperkirakan 20 persen warga Pakistan adalah Syiah.

"Kami telah memberikan dukungan penuh bagi Arab Saudi dalam operasi terhadap pemberontak dan akan bergabung dalam koalisi," kata pejabat Pakistan.

Sebuah tim Pakistan, dipimpin oleh Menteri Pertahanan Khawaja Asif dan kepala kebijakan luar negeri Sartaj Aziz, sedianya tiba di Arab Saudi pada hari Senin, tetapi tertunda perjalanannya atas permintaan Saudi, kata pejabat itu kepada Reuters.

Pada Senin malam, Aziz dan Asif bertemu dengan pemimpin militer Pakistan dan Perdana Menteri Nawaz Sharif.

"Pakistan tetap tegas berkomitmen untuk mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Arab Saudi sesuai dengan aspirasi rakyat Pakistan," kata sebuah pernyataan dari kantor media Sharif.

"Pakistan berkomitmen untuk memainkan peran yang berarti dalam mengatasi situasi yang memburuk di Timur Tengah.

Sudah ada sekitar 750-800 prajurit Pakistan di Arab Saudi, tapi bukan merupakan pasukan tempur.

Kelompok agama sayap kanan pekan lalu bersumpah untuk membela Arab Saudi. Tetapi beberapa kelompok masyarakat sipil dan politisi oposisi menentang intervensi, dengan pandangan bahwa hal itu dapat mengobarkan ketegangan sektarian di tanah air mereka.

Sharif telah lama menikmati hubungan dekat dengan keluarga kerajaan Saudi. Setelah masa jabatan keduanya sebagai perdana menteri diakhiri oleh kudeta militer pada tahun 1999, ia dikirim ke pengasingan di Arab Saudi.

Arab Saudi memberikan pinjaman sebesar $ 1,5 milyar kepada Pakistan tahun lalu untuk membantu Islamabad menopang cadangan devisa. Para pejabat Pakistan awalnya menolak untuk membocorkan sumber pinjaman.

 

Deddy | Reuters | Jurniscom

Kemenag Akan Bentuk Satgas Untuk Selidiki LKS Penghina Sahabat Nabi

JAKARTA (Jurnalislam.com) –  Buku Lembar Kerja Siswa (LKS) berisi penghinaan terhadap sahabat Nabi Muhammad, Umar Bin Khattab beredar.  Selain akan segera ditarik dari peredaran, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk menyelidiki LKS tersebut.

"Kementerian Agama membentuk satgas untuk meneliti duduk persoalan kenapa buku-buku itu bisa beredar dan meresahkan masyarakat. Ini akan diteliti kenapa ini bisa kebobolan," kata Lukman Hakim, Senin (30/3/2015) dilansir Antara.

Lukman juga meminta pihak kepolisian mengusut peredaran LKS Madrasah Aliyah Kelas X mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang terindikasi bermuatan pelecehan terhadap sahabat Nabi.

"Kepada pihak kepolisian untuk menghusut hal ini apakah faktor kesegajaan atau tindak pidana," harapnya.

Ketika ditanya apakah tidak ada pengawasan, Lukman mengatakan LKS sifatnya sukarela dan bukan buku wajib sehingga mudah beredar.

"Justru ini karena LKS lembar kerja yang sifatnya sukarela, bukan buku wajib, dan memang pihak-pihak swasta yang menerbitkan itu mensoalisasikan ke beberapa madrasah," katanya.

Atas beredar LKS ini, Lukman menegaskan pihaknya sudah menerbitkan surat edaran untuk menarik buku-buku yang materi muatannya berisi hal-hal bertentangan dengan paham Agama Islam. 

Selain itu juga akan menarik buku yang isinya mengandung arti menghina atau melecehkan para sahabat Rasul serta orang-orang yang seharusnya dimuliakan.

Ally | Antara | Jurniscom