JAKARTA(Jurnalislam.com)— Sejumlah pekerja seni atau artis bersilaturahim ke kantor MUI membahas perkembangan seni dan budaya Islam di Indonesia terkini. Dua di antaranya yang cukup terkenal adalah novelis Islami Helvy Tiana Rosa, musisi Dwiki Dharmawan, dan artis Arie Untung.
Kedatangan beberapa artis tersebut bertujuan mendukung persiapan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Multaqot Lembaga Seni, Budaya, dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI.
Dalam kesempatan itu, Helvy menyampaikan bahwa artis perlu saling mendukung satu sama lain dan memanfaatkan Lembaga Seni dan Budaya Islam untuk bersinergi dengan berbagai pihak. Menurutnya, MUI adalah rumah bersama untuk menjembatani semua itu.
“Ini rumah umat Islam dan tidak perlu ada yang takut. Ulama kita di sini ramah-ramah, ” ungkapnya di Aula Buya Hamka Gedung MUI Pusat, Jakarta, Rabu (27/07).
Elvi mencontohkan, setiap karya film Islam harus mendapatkan dukungan termasuk karya garapan dari artis dan LSBPI perlu mendapatkan perhatian umat.
“Kita perlu menumbuhkan lagi kesenian Islam di daerah masing-masing dan LSBPI harus mendorongnya, ” ungkapnya.
Dwiki Dharmawan mengatakan, seni merupakan bahasa universal sehingga cakupannya sangat luas. Maka perlu ada upaya menyatukan berbagai potensi yang ada. Dia menyatakan siap untuk mengkoordinasi kolaborasi berbagai seniman Islam.
“Saya merasa sangat bersemangat, potensi yang ada betul-betul sesuatu yang besar dari segi sastra, kaligrafi, film, musik, dan lain sebagainya, ” ujar musisi pendiri grup jazz legendaris Krakatau itu.
Sementara itu, artis Arie Untung, menyampaikan bersyukur bisa bersilaturahim dengan pimpinan MUI. Dia memiliki kelompok artis yang tergabung dalam kajian Muda, Sakinah, dan Wa Rahmah (Musyawarah).
Dia mengamini apa yang disampaikan Dwiki Darmawan. Menurutnya, umat Islam memiliki kekuatan namun belum terkoordinasi dengan baik. Dia melihat bahasa dunia seni Islam perlu semakin berani menunjukkan jati dirinya.
Dia mencontohkan, saat menyelenggarakan Hijrah Fest pada 2018 ada 30.000 jamaah yang hadir dan ekonomi yang dihasilkan pada acara tersebut mencapai 28 milyar rupiah. Dari kegiatan tersebut, dia juga berhasil mengumpulkan sebesar 1,8 milyar untuk korban gempa di Palu.
“Saya menyaksikan bahwa potensi umat ini ada dan besar sekali. Tinggal bagaimana kita saling bergandengan tangan. Saat ini waktunya bersanding bukan bersaing, ” ungkap dia.
Ari memperkirakan, dengan bahasa seni, apa yang nanti dicapai oleh LSBPI MUI akan semakin maksimal. Dibandingkan menggunakan diksi “kajian”, maka akan lebih besar lagi gaungnya jika menggunakan diksi “seni”.
Para artis dan seniman tersebut bersilaturahim ke MUI bertemu dengan Wakil Ketua Umum MUI Buya Anwar Abbas, Ketua MUI Bidang LSBPI Ajengan Jeje Zaenuddin. Mereka juga bertemu beberapa pengurus LSBPI MUI seperti Erick Yusuf, Dedi Komang, Ade Jigo, serta Nur Khamim. (mui)