YAMAN (Jurnalislam.com) – Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) telah memperluas wilayahnya di seluruh Yaman selatan dengan merebut lima kota, termasuk ibukota provinsi, selama dua pekan terakhir. Cabang resmi Al Qaeda di Yaman tersebut terus mengambil keuntungan pada perang yang terjadi di Yaman, The Long War Journal melaporkan, Kamis (11/02/2016).
AQAP memegang kontrol penuh atas Houta, ibukota provinsi Lahj, pada 26 Januari, menurut Al-Araby al-Jadeed. Milisi pro- rezim pemerintah di kota melarikan diri saat mujahidin AQAP menyerbu lembaga-lembaga rezim dan meledakkan kantor polisi yang digunakan sebagai basis militer.
Setelah menaklukan milisi Syiah Houthi, AQAP memperkuat di empat kota di provinsi Abyan dan Shabwa, benteng lokal untuk AQAP. Pada tanggal 1 Februari, AQAP mengambil alih kota Azan di Shabwa tanpa perlawanan.
Kota berikutnya yang jatuh adalah Mahfid, sebuah kota di provinsi Abyan, pada 4 Februari, menurut Al-Masdar Online. AQAP mengangkat panji hitam dan mendirikan pos-pos pemeriksaan keamanan di seluruh kota. Mahfid, seperti Azan, dikuasai tanpa perlawanan dari pasukan rezim.
Selain itu, AQAP baru-baru ini mengambil alih kota-kota pesisir Shoqra dan Ahwar di provinsi Abyan, menurut laporan AFP 8 Februari.

Lima kota tersebut adalah pusat populasi besar terbaru di Yaman selatan yang jatuh di bawah lingkup pengaruh al Qaeda. Kota pertama yang jatuh adalah Mukalla, ibukota provinsi Hadramout, pada bulan April 2015. AQAP meluncurkan beberapa serangan tingkat tinggi di pangkalan militer Yaman sebelum mengambil alih ibukota provinsi.
Pada bulan Desember 2015, AQAP menyerbu Zinjibar, ibukota provinsi Abyan, dan kota terdekat Jaar setelah bentrokan dengan pasukan rezim Yaman.
Selain kota-kota yang diketahui dikendalikan oleh AQAP, AQAP juga memegang kekuasaan atas daerah pedesaan di provinsi Abyan, Shabwa, dan Hadhramaut.
AQAP berusaha mengelola wilayah yang baru-baru ini telah dikendalikan, dan mempromosikan kegiatan sosial, bantuan ke masyarakat pada media sosial. Baru-baru ini, AQAP telah menyoroti usahanya memberikan pelayanan serta memberlakukan syariah, atau hukum Islam, di Mukalla, Zinjibar, dan Jaar. (baca juga: AQAP Sediakan Layanan Sosial, Terapkan Syariah, Tingkatkan Kemajuan Yaman Selatan).
AQAP merebut kembali tanah yang hilang pada 2012 setelah rezim Yaman, dengan bantuan AS, melancarkan serangan di Yaman selatan. AQAP menguasai sebagian besar wilayah selatan Yaman, termasuk Zinjibar dan sejumlah kota di Abyan dan Shabwa dari Mei 2011 sampai jatuhnya pada 2012.
AQAP telah mengambil banyak kemenangan, yang dimulai pada 2014 memerangi pemberontak Syiah Houthi dan pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh di satu sisi, melawan Presiden terguling Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi dan koalisi negara-negara Teluk dipimpin Saudi di sisi lain.
Pasukan Hadi menyiapkan sedikit perlawanan terhadap AQAP dan pejuang politiknya, karena AQAP juga meluncurkan serangan mematikan terhadap pemberontak Syiah Houthi.
AS telah menargetkan pemimpin AQAP dalam serangan pesawat tak berawak (drone), dan telah membunuh beberapa pemimpin tertinggi AQAP, termasuk pendiri dan amir pertama AQAP, Syeikh Nasir al Wuyhashi. Tapi syahidnya Syeikh Nasir al Wuyhashi tidak mampu menghentikan AQAP merebut wilayah di selatan Yaman.
Deddy | TLWJ | Jurnalislam