ANKARA(Jurnalislam.com) – Perhelatan pesta demokrasi Pemilu 2024 akan digelar kurang dari dua tahun lagi. Beberapa nama calon presiden mulai mencuat seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Airlangga Hartarto. Selain itu juga muncul nama-nama alternatif lain seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Puan Maharani dan Sandiaga Uno. Polemik mengenai isu Capres 2024 juga turut mendapatkan perhatian dari diaspora Indonesia di luar negeri.
Ketua Umum Caraka Muda Nusantara, Adhe Nuansa Wibisono pada Jumat (17/06/2022) di Ankara, Turki menyatakan diaspora memiliki kriterianya sendiri terkait Capres ideal 2024. Caraka Muda Nusantara adalah organisasi diaspora Indonesia yang berkedudukan di Turki.
Wibisono menyampaikan bahwa Capres harus memahami masalah politik global yang mempengaruhi posisi Indonesia di kancah internasional. Selain itu dia harus bisa mengoptimalkan peran Indonesia dalam kerjasama ekonomi dan investasi dalam proyeksi pembangunan infrastruktur nasional di masa depan.
“Kita membutuhkan pemimpin yang mampu mengoptimalkan peluang kerjasama ekonomi dan investasi. Saat ini Indonesia tergabung dalam G20, forum kerjasama dengan 20 negara perekonomian terbesar di dunia. Selain itu Indonesia juga tergabung dalam berbagai platform multilateral lainnya seperti APEC, OKI, ASEAN dan PBB”, kata kandidat doktor Turkish National Police Academy tersebut.
Alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut kemudian menyebutkan Indonesia membutuhkan pemimpin yang bisa memaksimalkan potensi organisasi regional ASEAN terutama dalam penyelesaian sengketa Laut China Selatan (LCS).
“Sebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia harus tampil sebagai problem solver dan mengambil peran diplomasi aktif dalam resolusi konflik Laut China Selatan. Kandidat Capres diharapkan bisa menjadikan Indonesia sebagai aktor kunci untuk memperkuat Sentralitas ASEAN dalam menghadapi China di isu LCS”.
Terakhir, Capres diharapkan juga memiliki kepedulian terhadap perkembangan diaspora Indonesia di luar negeri. Sejauh ini diperkirakan terdapat lebih dari 8 juta diaspora Indonesia yang berada di luar negeri. Sekitar 2,5 juta diantaranya adalah WNI yang memiliki hak pilih di pemilu 2024.
“Diaspora yang jumlahnya lebih dari 8 juta orang ini jika ada engagement dan dukungan dari pemerintah maka besar sekali potensi ekonomi dan networking-nya. Kandidat capres yang bisa mengoptimalkan potensi diaspora ini layak dipertimbangkan untuk menjadi pemimpin Indonesia kedepannya”, ujar Wibisono.