Akomodasi Siswa Muslim Ramadhan, Inggris Rubah Jadwal Ujian

INGGRIS (Jurnalislam.com) – Ujian sekolah menengah di beberapa wilayah Inggris akan dijadwal ulang pada musim panas ini untuk mengakomodasi siswa yang menjalankan ibadah Ramadan.

Bersama Dewan Kualifikasi (The Joint Council for Qualifications/JCQ), yang mewakili dewan pemeriksaan di Inggris, Wales dan Irlandia Utara, mengatakan beberapa ujian akan dijadwalkan sebelum bulan suci dimulai, lansir World Bulletin, Kamis (07/01/2016).

Muslim berpuasa selama siang hari sepanjang bulan Ramadhan, yang diatur oleh kalender Hijriyah  dan tahun ini akan dimulai awal Juni.

JCQ mengatakan bahwa ujian pelajaran yang paling populer, termasuk bahasa Inggris dan matematika, sedapat mungkin akan diselenggarakan pada bulan Mei.

"Ujian apa saja yang dapat dilaksanakan, jumlah peserta yang ikut ujian dan beragam mata pelajaran yang tersedia, memiliki keterbatasan yang signifikan terhadap perubahan yang dapat ditampung untuk setiap satu kelompok," kata dewan dalam sebuah pernyataan.

"Bila memungkinkan, sebagian besar ujian GCSE dan subjek [Tingkat A] dijadwalkan sebelum dimulainya Ramadhan dan dipertimbangkan apakah dijadwalkan di pagi atau sore hari."

Beberapa sekolah telah meminta agar ujian yang dijadwalkan di bulan Ramadhan diadakan di pagi hari, setelah meningkatnya kekhawatiran bahwa siswa yang berpuasa selama bulan suci memiliki tingkat energi yang lebih rendah saat sore hari yang mempengaruhi kinerja mereka.

Keputusan JCQ tersebut dikritik oleh Colin Hart, dari kelompok Christian Concern.

Dia mengatakan kepada Daily Mail: "Mereka harus membiarkan segala hal apa adanya saja."

"Bagaimana Anda dapat mengubah aturan untuk semua orang hanya untuk mengakomodasi sejumlah murid khususnya yang beragama Islam, yang minoritas?"

Namun, Sir Iqbal Sacranie dari Dewan Muslim Inggris mengatakan kepada surat kabar yang sama: "Keputusan ini adil. Tapi ini bukan sebuah hak istimewa dan itu adalah kebijakan di dalam JCQ, yang diterima dan dihargai."

"Orang sering menuduh Muslim menuntut hak khusus dan keistimewaan. Padahak kami tidak pernah menginginkan semua itu."

"Ini adalah relevansi khusus untuk menampung komunitas agama melakukan festival keagamaan mereka, khususnya masyarakat Muslim dan Yahudi, yang mengikuti kalender lunar."

 

Deddy | World Bulletin | Jurnalislam
 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses