Cegah Agresi Militer Rusia, AS Kirim Armada Perang ke Laut Hitam

Cegah Agresi Militer Rusia, AS Kirim Armada Perang ke Laut Hitam

thumbs_b_c_91f6d6385c25a1b807b2aa91aa8b4be3WASHINGTON (Jurnalislam.com) – AS akan mempertahankan kehadirannya di Laut Hitam untuk mencegah agresi Rusia, Sekretaris AS dari Angkatan Laut mengatakan kepada Anadolu Agency pada hari Jumat (17/06/2016).

“Kami akan berada di sana. Kami akan hadir. Kami akan menghalangi. Itulah alasan utama kami di sini – untuk mencegah potensi agresi; berada di tempat seharusnya, ketika kami harus berada di sana,” kata Ray Mabus dalam email.

Komentar Mabus muncul di tengah sengketa dengan Moskow tentang diskusi NATO mengenai pembentukan kekuatan permanen di Laut Hitam.

“Jika keputusan dibuat untuk menciptakan kekuatan yang permanen, tentu saja, itu akan menjadi tidak stabil, karena ini bukan laut NATO,” kata pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia Andrei Kelin dikutip media negara itu awal pekan ini.

AS telah empat kali melipatgandakan dana untuk meyakinkan mitra Eropa terhadap kegiatan Rusia di Eropa Timur.

Sebuah kapal perusak Amerika USS Porter memasuki Laut Hitam bulan ini dan AS juga berencana untuk meningkatkan jumlah pasukan di Eropa.

“Kami masih beroperasi di bawah Konvensi Montreux, yang ditandatangani pada pertengahan (19)30-an, mengenai kapal apa yang masuk dan keluar dari Laut Hitam dan berapa lama mereka beroperasi di sana,” kata Mabus.

Sejak Rusia mencaplok Crimean Peninsula Ukraina pada 2014, mereka memiliki sendiri Armada Laut Hitam berbasis di Sevastopol.saat

NATO akan mengadakan pertemuan puncak tahunan di Polandia bulan depan sebagai hubungan antara Rusia dan aliansi menjadi tegang secara signifikan karena dukungan Moskow untuk separatis di Ukraina timur dan rezim Bashar al-Assad di Suriah.

Penyebaran dua kapal induk AS di Laut Mediterania juga membuat tegang hubungan dengan Rusia saat Moskow juga memiliki kehadiran militer di Mediterania Timur.

“Kami sudah berada di Mediterania terus-menerus selama 70 tahun hingga sekarang, sejak Perang Dunia II,” kata Mabus. “Kami akan berada di tempat seharusnya dan kami akan hadir dan itu normal … yang membuat jalur laut terbuka untuk semua orang.”

 

Deddy | Anadolu Agency | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses