YERUSALEM (jurnalislam.com)– Pemerintah Israel dan Amerika Serikat dilaporkan telah mencapai kesepakatan untuk mendeportasi sekitar 200 pejuang Hamas yang terjebak di dalam terowongan di wilayah yang dikendalikan Israel di selatan Jalur Gaza, tepatnya di kawasan Rafah.
Menurut laporan dari media Israel pada Selasa (11/11) kesepakatan tersebut muncul setelah pertemuan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Utusan Khusus AS Jared Kushner di Yerusalem. Dalam pertemuan itu dibahas skema pelucutan senjata Hamas, penggantian otoritas pemerintahan di Gaza, dan pembentukan pasukan internasional untuk menjaga keamanan.
Namun, sejumlah hal penting masih belum jelas:
– Tidak disebutkan secara resmi negara tujuan bagi pejuang Hamas itu setelah dideportasi.
– Media menyebut bahwa belum ada negara yang secara resmi menyetujui menerima para pejuang tersebut.
– Jumlah pastinya juga masih mengacu pada angka perkiraan “sekitar 150–200 orang”.
Sementara itu, di saat negosiasi terus berjalan, negara‐negara seperti Turki dan Mesir dikabarkan akan membahas fase lanjutan kesepakatan, termasuk mengenai otoritas pemerintahan di Gaza, penggantian Hamas sebagai pemerintahan, dan bagaimana status keamanan pasca konflik. (Bahry)
Sumber: vinnews