Ratusan Anak Terpisah dari Keluarga saat Serangan RSF di Al Fasher

Ratusan Anak Terpisah dari Keluarga saat Serangan RSF di Al Fasher

SUDAN (jurnalislam.com)– Sekitar 750 anak dilaporkan meninggalkan kota Al Fasher di Sudan Barat tanpa keluarga mereka di tengah meningkatnya serangan brutal yang dilakukan oleh milisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF), demikian menurut pernyataan Komite Koordinasi Pengungsi dan Pengungsi Darfur pada Sabtu (1/11).

Komite tersebut melaporkan bahwa lebih dari 36.000 warga sipil telah melarikan diri dari Al Fasher, ibu kota negara bagian Darfur Utara, akibat kekerasan yang terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Sebagian besar pengungsi kini terkonsentrasi di Tawila, sekitar 60 kilometer dari Al Fasher, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

“Keluarga-keluarga yang mengungsi sangat membutuhkan makanan dan bantuan kemanusiaan mendesak,” terang komite itu.

Komite juga menyoroti adanya laporan kekerasan seksual terhadap warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, yang melarikan diri dari wilayah pertempuran.

Sebagian besar pengungsi dilaporkan menderita malnutrisi parah, terutama anak-anak dan lansia, akibat blokade bantuan dan rusaknya infrastruktur dasar di wilayah tersebut.

Sementara itu, pemimpin RSF Mohamed Hamdan Dagalo (Hemedti) pada Rabu (30/10) mengakui adanya “pelanggaran” oleh pasukannya di Al Fasher dan mengklaim telah membentuk komite investigasi internal.

Sejak 15 April 2023, Sudan terjerumus dalam perang saudara antara militer nasional dan RSF yang gagal dihentikan oleh berbagai upaya mediasi regional maupun internasional. Konflik ini telah menewaskan sekitar 20.000 orang dan menyebabkan lebih dari 15 juta warga mengungsi, menjadikannya salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (Bahry)

Sumber: TRT

Bagikan