Israel Lancarkan Serangan Darat Besar-Besaran ke Kota Gaza, PBB Tuduh Genosida

Israel Lancarkan Serangan Darat Besar-Besaran ke Kota Gaza, PBB Tuduh Genosida

GAZA (jurnalislam.com)– Israel akhirnya melancarkan serangan darat besar-besaran yang selama ini mereka ancamkan ke jantung Kota Gaza. Para pejabat militer Zionis menyebut langkah itu sebagai “fase utama” operasi, dengan pasukan bergerak dari pinggiran menuju pusat kota sejak Senin malam (15/9/2025).

“Tadi malam kami mulai memperdalam operasi kami lebih jauh ke Kota Gaza,” kata seorang pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF). “Ini bertahap. Bukan hitam putih. Namun kemarin merupakan langkah maju yang besar dalam operasi di lapangan.”

Pejabat itu menambahkan, fase baru operasi darat ditandai dengan manuver gabungan antara pasukan darat, udara, dan intelijen yang menargetkan basis perlawanan Hamas. Menurut klaim IDF, sekitar 3.000 pejuang Hamas dan faksi sekutu masih bertahan di Kota Gaza, siap menghadapi pasukan pendudukan baik di permukaan maupun di jaringan terowongan bawah tanah.

Serangan ini berlangsung di saat Dewan HAM PBB merilis laporan yang menuduh Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Ketua Komisi Penyelidikan Palestina, Navi Pillay, menyatakan, “Jelas ada niat untuk menghancurkan warga Palestina di Gaza melalui tindakan yang memenuhi kriteria Konvensi Genosida.”

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan melalui akun X (Twitter), “Gaza sedang terbakar. IDF menyerang infrastruktur Hamas dengan tangan besi. Kami tidak akan menyerah sampai misi selesai.”

Sebelumnya, warga Gaza melaporkan pengeboman intensif di malam hari sebelum invasi darat dimulai. IDF mengklaim bahwa sekitar 40% dari satu juta penduduk Kota Gaza sudah mengungsi ke selatan setelah perintah evakuasi dikeluarkan.

“Kota Gaza adalah zona pertempuran berbahaya. Bertahan di kota ini membahayakan Anda,” ujar juru bicara IDF berbahasa Arab, Kolonel Avichay Adraee.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi bahwa operasi besar ini telah dimulai. Ia menyebut Israel kini memasuki “tahap krusial” perang Gaza. Pernyataan itu ia sampaikan ketika menghadiri sidang kasus korupsi di pengadilan Tel Aviv. Kritikus menuding Netanyahu sengaja memperpanjang perang Gaza untuk menunda pemilu, mempertahankan jabatan, sekaligus menghindari jerat hukum.

Invasi darat ini juga dilakukan setelah kunjungan dua hari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, yang menjanjikan dukungan “tanpa syarat” Washington terhadap Israel. Dukungan penuh AS juga diperlihatkan oleh mantan Presiden Donald Trump, yang melalui platform Truth Social menyebarkan klaim belum terkonfirmasi bahwa Hamas menggunakan sandera Israel sebagai perisai manusia.

Trump bahkan mengancam Hamas dengan menulis: “Jangan biarkan ini terjadi atau, SEMUA TARUHAN DIBATALKAN.” (Bahry)

Sumber: Guardian

Bagikan