Hamas Pertimbangkan Proposal Gencatan Senjata 60 Hari, Trump Klaim Israel Setuju

Hamas Pertimbangkan Proposal Gencatan Senjata 60 Hari, Trump Klaim Israel Setuju

GAZA (jurnalislam.com)– Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Rabu (2/7/2025), menyatakan tengah melakukan konsultasi internal untuk membahas proposal gencatan senjata yang diajukan oleh para mediator. Hal ini menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengklaim bahwa Israel telah menyetujui gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza.

Perang yang telah berlangsung hampir 21 bulan antara Israel dan Hamas telah menyebabkan krisis kemanusiaan parah bagi lebih dari dua juta penduduk Gaza. Dalam serangan terbaru pada Rabu, sedikitnya 33 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan militer Israel, menurut badan pertahanan sipil setempat.

Presiden Trump, dalam pernyataannya pada Selasa (1/7), mendesak Hamas untuk menerima usulan gencatan senjata, sembari menyebut bahwa Israel telah memberikan lampu hijau terhadap kesepakatan tersebut.

“Israel telah setuju untuk menghentikan pertempuran selama 60 hari. Kami berharap Hamas dapat menerima usulan ini demi menghentikan penderitaan,” ujar Trump.

Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa pihaknya “sedang melakukan konsultasi nasional untuk membahas proposal yang diajukan oleh para mediator.” Hamas juga menyatakan bahwa tujuan dari proses ini adalah untuk “mengakhiri agresi, memastikan penarikan pasukan pendudukan dari Gaza, dan mempercepat bantuan kemanusiaan kepada rakyat kami.”

Trump dijadwalkan akan menerima kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih pada pekan depan, di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk mengakhiri konflik bersenjata tersebut.

𝗨𝗽𝗮𝘆𝗮 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗲𝗯𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗧𝗮𝘄𝗮𝗻𝗮𝗻

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyatakan bahwa ada “beberapa tanda positif” dalam proses negosiasi yang sedang berlangsung. Ia menegaskan komitmen Israel untuk menyepakati gencatan senjata sekaligus membebaskan para sandera.

“Kami serius dalam upaya mencapai kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata,” kata Saar.

“Setiap peluang untuk pembebasan sandera tidak boleh disia-siakan.”

Menurut data militer Israel, dari 251 orang yang ditawan oleh kelompok bersenjata Palestina sejak Oktober 2023, 49 orang masih berada di Gaza, termasuk 27 yang diyakini telah tewas.

Seorang sumber Palestina yang dekat dengan proses negosiasi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa tidak ada perubahan mendasar dalam proposal baru ini dibandingkan dengan usulan sebelumnya dari pihak Amerika Serikat.

“Proposal ini mencakup gencatan senjata selama 60 hari, di mana Hamas akan membebaskan setengah dari tawanan Israel yang masih hidup di Gaza, dengan imbalan pembebasan sejumlah tahanan Palestina oleh Israel,” ujar sumber tersebut. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan