WASHINGTON (jurnalislam.com)– Islam menjadi agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia selama dekade 2010 hingga 2020, menurut laporan terbaru yang dirilis Pew Research Center pada Senin (9/6). Laporan bertajuk Global Religious Landscape ini menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah pemeluk Islam terutama disebabkan oleh faktor demografi alami, bukan perpindahan agama.
“Umat Muslim memiliki lebih banyak anak dan usia rata-rata mereka lebih muda dibandingkan penganut agama-agama besar lainnya,” demikian bunyi laporan tersebut.
Berdasarkan data tahun 2015–2020, perempuan Muslim diperkirakan memiliki rata-rata 2,9 anak sepanjang hidupnya. Sebagai perbandingan, perempuan non-Muslim rata-rata memiliki 2,2 anak.
Meski Kristen masih menjadi agama terbesar di dunia dengan 2,3 miliar pengikut, kesenjangan antara jumlah pemeluk Kristen dan Muslim terus menyempit. Islam kini menjadi agama terbesar kedua dengan sekitar 2 miliar pemeluk, atau sekitar seperempat dari populasi dunia. Sejak 2010, jumlah pemeluk Islam bertambah hampir 350 juta orang tiga kali lipat pertumbuhan jumlah umat Kristen dalam periode yang sama.
Studi tersebut juga mencatat bahwa perubahan jumlah pemeluk Islam secara global “hampir tidak berkaitan dengan perpindahan agama.” Artinya, mayoritas pertumbuhan Islam terjadi secara alami, bukan karena perpindahan keyakinan.
Negara-negara dengan mayoritas Muslim masih menjadi pusat pertumbuhan utama Islam. Namun, pertumbuhan pesat juga tercatat di beberapa negara seperti Kazakhstan, Benin, dan Lebanon. Sebaliknya, jumlah pemeluk Islam menurun di Oman dan Tanzania.
Sementara itu, persentase orang yang tidak berafiliasi dengan agama mengalami lonjakan signifikan, terutama di Amerika Serikat yang mencatat peningkatan sebesar 97 persen sejak 2010. Mayoritas dari kelompok ini tinggal di Tiongkok, yang memiliki sekitar 1,3 miliar orang tanpa afiliasi agama.
Agama Kristen tercatat mengalami penurunan jumlah pemeluk di setidaknya 40 negara, dengan hanya satu negara yang mengalami peningkatan signifikan. Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh perpindahan keyakinan. Antara 2010 hingga 2020, untuk setiap satu orang dewasa yang memeluk Kristen, ada tiga orang yang meninggalkannya.
Sebaliknya, dalam kategori “tidak beragama”, tren menunjukkan arah yang berlawanan: untuk setiap satu orang yang meninggalkan kelompok ini, ada tiga orang yang justru bergabung.
Islam menjadi satu-satunya agama besar di mana lebih banyak orang dewasa yang masuk ke dalamnya dibandingkan yang keluar. Selain Islam, kelompok “tidak beragama” juga mengalami pertumbuhan signifikan, dengan penambahan sekitar 270 juta orang sejak 2010.
Agama Hindu, yang merupakan agama terbesar ketiga di dunia dengan 1,2 miliar pemeluk, juga mengalami pertumbuhan sebesar 126 juta orang. Namun, proporsinya terhadap total populasi dunia tetap stabil.
Agama-agama lain seperti Sikhisme, Baha’i, dan lainnya kini mencakup sekitar 200 juta orang atau 2,2 persen dari populasi dunia. Sementara itu, agama Yahudi bertambah hampir satu juta orang, tetap stabil di angka 0,2 persen dari populasi global.
Agama Buddha tercatat mengalami penurunan signifikan, dengan jumlah pemeluknya berkurang sebesar 18,6 juta orang. Proporsinya terhadap populasi dunia turun dari lima persen menjadi empat persen. (Bahry)
Sumber: MEE