JAKARTA(Jurnalislam.com)— Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Aqil Irham terus mendorong pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) untuk segera mensertifikasi halal produk-produknya guna meningkatkan daya saing di pasar global.
“Saat ini masih banyak UMK yang masih beranggapan belum penting memiliki sertifikasi halal. Padahal, selain menjadi jaminan bagi masyarakat, sertifikasi halal ini merupakan pintu masuk jika ingin masuk ke persaingan global,” ungkap Aqil Irham saat memberikan materi tentang Akselerasi Sertifikasi Halal, di Universitas Islam Balitar, Blitar, Kamis (23/6/2022).
Kegiatan yang digelar oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ini diperuntukkan bagi pendamping PPH di Kota Blitar.
Dalam kegiatan bertajuk “Knowledge Sharing Pendamping Proses Produk Halal (PPH)” tersebut, Aqil berharap pemahaman ini dapat disampaikan para pendamping UMK. “Ini untuk mengakselerasi capaian sertifikasi halal yang saat ini tengah dilakukan pemerintah,”ujar Aqil.
Aqil menuturkan, pada 2022 ini ditargetkan ada 10 juta produk bersertifikat halal. “Untuk itu dibutuhkan partisipasi 3,6 juta pelaku usaha dengan 36.000 pendamping PPH,” papar Aqil.
“Asumsinya, 1 pendamping menargetkan 100 pelaku usaha. Dan sampai hari ini. Kita baru memiliki 8.676 pendamping,” imbuhnya.
Karenanya, sejumlah strategi dilakukan untuk mempercepat capaian. “Salah satunya berkerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait, termasuk universitas seperti UNISBA,” tutur Aqil.