JAKARTA(Jurnalislam.com)—Wakil Menteri Agama RI, Buya Zainut Tauhid Sa’adi, menyampaikan bahwa pemerintah mencanangkan 2022 menjadi tahun toleransi. Hal itu dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam kegiatan Muhasabah dan Istighasah Kubra Akhir Tahun 2021 yang diselenggarakan MUI di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (30/12) malam.
“Pemerintah mencanangkan tahun 2022 akan menjadi tahun toleransi. Mari kita bersama-sama sukseskan program tersebut, sehingga Indonesia mampu menjadi barometer bangsa yang memiliki toleransi tinggi dalam keberagaman,” ujarnya.
Menurut dia, setiap manusia tidak lahir dalam ruang hampa. Manusia merupakan anak zamannya yang memiliki peradaban tersendiri. Lahirnya keberagaman di Indonesia, kata dia, merupakan sunnatullah yang harus dirawat bersama melalui toleransi.
Saat bangsa-bangsa lain masih sibuk mencari cara menata keragaman, bangsa Indonesia, ujar dia, jauh lebih maju dengan mengelola keragaman menjadi harmoni.
“Indonesia diberkahi dengan berbagai ragam budaya, bahasa, hingga agama. Di atas dasar negara Pancasila, telah banyak ruang dan waktu di mana Indonesia berjibaku membangun nusantara,” tuturnya.
Menurut dia, bangsa yang besar adalah yang mampu menempatkan persamaan di atas perbedaan. Bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompleks. Karena itu, dibutuhkan sinergi berbagai pihak untuk menjawab tantangan zaman ini.
“Ini nikmat terbesar yang Allah SWT berikan kepada kita semua. Tentu saja peran dari tokoh agama, Kiai dan para pendiri bangsa membawa Indonesia menjadi bangsa yang ramah, damai, dan sejahtera,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia menperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basyariyah. Salah satu caranya, kata dia, yaitu dengan mengorbankan ego dan lebih berani mencari titik temu daripada sibuk dengan perbedaan yang ada.
Wamenag menyatakan, acara muhasabah dan istighatsah adalah momentum yang menjadi keharusan bagi setiap muslim. Kewajiban tersebut dilakukan dengan perenungan atas apa yang berlalu dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Dalam acara yang diinisiasi Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI tersebut, dia menyampaikan kegiatan ini adalah wujud komitmen bersama antara ulama dan umara/pemerintah. Pemerintah terus berkomitmen menjadi mitra strategis ulama melalui semangat Islam rahmatan lil ‘alamin. Tanpa adanya sinergi, bangsa Indonesia akan kesulitan menjalankan tugas pembangunan di masa mendatang.
“Semoga hubungan ini terus memberikan kemaslahatan dan keberkahan bagi bangsa Indonesia. Acara malam ini menjadi bukti adanya sinergi antara ulama dan umara,” ujarnya. (mui)