ALJAZAIR (Jurnalislam.com) – Al Qaeda cabang Afrika Utara telah mengatakan serangan roket di sebuah pabrik gas di gurun Aljazair selatan dekat kota In-Salah. Serangan roket, yang diarahkan pada fasilitas bersama milik BP-Norwegian Statoil, lansir The Long War Journal, Sabtu (19/03/2016).
Dalam pernyataan yang dirilis secara online dan diterjemahkan oleh SITE Intelligence Group, Al Qaeda di Maghreb Islam (AQIM) mengatakan serangan itu adalah balasan atas "keterlibatan skandal Aljazair dengan Perancis dalam perang melawan Muslim di Mali utara." Mujahidin juga mengatakan sengaja mencoba untuk tidak melukai kehidupan Muslim dengan tidak menggunakan "kemampuan yang lebih kuat" dalam serangan itu, tetapi mengatakan bahwa umat Islam harus tinggal jauh dari fasilitas tersebut di masa depan.
Selain itu, AQIM mengatakan telah mengirim peringatan kepada perusahaan minyak Barat yang beroperasi di Aljazair, menyatakan mereka hanya menargetkan fasilitas dan bukan para pekerja sipil.
"Kami mengumumkan kepada semua perusahaan Barat yang berinvestasi di pabrik gas bahwa kami akan menargetkan Anda dengan cara langsung, dan kami akan menggunakan semua kemampuan kami untuk mencegah Anda dari proyek-proyek yang berbahaya bagi lingkungan kita ini dan ditolak oleh masyarakat kita," kata AQIM dalam pernyataan itu.
Tapi, AQIM mencatat bahwa mereka akan mempertimbangkan keselamatan karyawan dan personil Muslim. "Jika Anda menginginkan keamanan bagi perusahaan dan personil Anda, maka hal itu bisa dinegosiasikan, dengan mempertimbangkan martabat kita dan martabat orang Muslim dan hak-hak mereka," kata pernyataan itu.
AQIM mengatakan bahwa baik BP maupun Statoil telah diperingatkan tentang serangan yang akan datang melalui telepon sebelum meluncurkan roket.
Al Qaeda telah menargetkan fasilitas gas dan minyak di Aljazair di masa lalu. Pada awal 2013, Al Murabitoon, yang dipimpin oleh veteran loyalis al Qaeda Mokhtar Belmokhtar dan kini menjadi bagian dari AQIM, melancarkan serangan pada fasilitas gas Tigantourine dekat Amenas, Aljazair.
Ratusan orang disandera dan 38 orang tewas dalam serangan itu. Operasi dipimpin oleh seorang mujahidin Nigeria, Abdul Rahman al Nigeri.
Dengan serangan roket di Algeria, AQIM sekarang telah melakukan serangan di empat negara yang berbeda dalam rentang seminggu.
Pada tanggal 11 Maret, AQIM menyerang sebuah pos pemeriksaan militer Mali di dekat pusat kota Sevare. Dua hari kemudian, AQIM membunuh 18 target dalam serangan di sebuah resor pantai yang populer di kalangan Barat di selatan Pantai Gading. Dan hanya dua hari lalu, tiga polisi militer Nigeria tewas di dekat perbatasan Niger dengan Mali dan Burkina Faso.
Media setempat mengatakan serangan ini oleh brigade Fulani dari Al Murabitoon.
Deddy | TLWJ | Jurnalislam