Bahaya Strategis Mengancam Institusi Keamanan Zionis

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Intifadhah III al-Quds yang terus berlanjut membuat situasi putus asa bagi militer Israel untuk mengembalikan keamanan yang diharapkan.

Seperti yang dilansir Infopalestina, Ahad (22/11/2015) bahwa beberapa hari yang lalu, media Zionis mengungkap terjadinya peningkatan migrasi ke luar negeri. Di saat yang sama banyak kalangan muda dan keluarga Yahudi di luar negeri sepakat untuk tidak kembali karena mereka tidak melihat masa depan untuk mereka dan untuk anak-anak mereka di negaranya karena aksi aksi perlawanan rakyat Palestina.

Bahaya terbesar dan strategis yang mengancam penjajah Zionis adalah apa yang diungkap media Israel mengenai bahaya yang sedang dihadapi institusi keamanan Israel akibat hengkangnya orang-orang ahli  yang memiliki spesialisasi di sektor terknologi, yaitu dengan meninggalkan tempat-tempat kerja mereka di militer dan hengkang ke perusahaan-perusahaan swasta atau lari ke luar negeri.

Surat kabar Zionis Yedeot Aharonot mengungkap ketakutan yang dialami sistem keamanan dan militer akibat dari fenomena “Brain Drain” atau "human capital flight" ini, yaitu peristiwa hengkangnya tenaga ahli, pemikir, intelektual potensial dari institusi keamanan Israel. Mereka menyebutnya sebagai “bahaya strategis paling besar”, yang mengancam masa depan militer penjajah Israel selama beberapa tahun terakhir.

Yedeot Aharonot menjelaskan dalam laporannya tentang adanya data yang mengkhawatirkan terkait dengan hengkangnya para pakar teknologi modern di militer baru-baru ini, yang bisa mengancam kemunduran militer dari pasukan militer canggih, disaat  kebutuhan bertumpu pada teknologi militer menjadi hal yang sangat mendesak.

Ha’arez mengungkap data yang menunjukkan bahwa 13,2% perwira istimewa telah memutuskan hengkang dari militer pada tahun 2011 untuk bekerja di perusahaan-perusahaan swasta. Pada tahun 2015 fenomena ini meningkat secara drastis, mencapai 34,4% perwira hengkang dari bertugas di unit-unit teknologi militer, di antaranya adalah “unit 8200”, yang telah meningkatkan posisi Israel sebagai negara nomor dua di dunia dalam perang teknologi.

Deddy | Infopalestina | Jurnalislam

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses