Ribuan Pasukan Iran Berada di Suriah, AS akan Undang Teheran Untuk Perundingan di Wina

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Iran, sekutu utama rezim Suriah Bashar al-Assad, akan diundang untuk berpartisipasi dalam pembicaraan di Wina membahas mengakhiri konflik di Suriah, kata AS, lansir Aljazeera, Rabu (28/10/2015)

Departemen Luar Negeri mengatakan pada hari Selasa (27/10/2015) bahwa mereka  mengharapkan agar Damaskus, sekutu utama Iran, diajak berpartisipasi dalam pembicaraan, yang akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan timpalannya dari Rusia Sergey Lavrov bersama dengan diplomat Arab dan Negara Eropa lainnya.

"Undangan bagi Iran untuk berpartisipasi, saya pikir para pemimpin Iran bisa menilai bahwa itu adalah undangan multilateral yang asli," kata juru bicara Departemen Luar Negeri  AS, John Kirby kepada kantor berita AFP.

Para pejabat AS tidak akan mengatakan kekuasaan mana yang akan memberikan undangan ke Teheran dan tidak tahu apakah Iran akan menerimanya.

Upaya diplomatik untuk mengakhiri perang global menemui jalan buntu, dengan adanya Rusia dan Iran menempel  pada rezim Assad sementara AS dan Arab Saudi bersikeras bahwa Assad harus setuju untuk mundur.

Tujuan dari pembicaraan, Kirby mengatakan, adalah untuk membuat awalan menyetujui kerangka kerja transisi politik untuk mengakhiri perang dan membuka jalan keluar bagi Assad.

"Jadi saya tidak bisa mengatakan dengan tepat apakah hasil pertemuan hari Jumat akan menjadi bab terakhir – saya meragukannya," katanya.

Iran telah menghabiskan miliaran dolar dalam empat tahun terakhir untuk menjaga rezim Assad tetap berkuasa, dengan ribuan pasukannya di lapangan.

Sekitar 2.000 tentara Iran berada di Suriah dan Irak membantu pemerintah Assad, seorang perwira militer AS mengatakan.

Korps Marinir Jenderal Joseph Dunford, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan pada hari Selasa bahwa jumlah pasukan Iran di Irak telah berfluktuasi dari waktu ke waktu.

Di depan militer, Pentagon mengatakan akan meluncurkan serangan udara lebih banyak dan bahkan akan meluncurkan serangan darat langsung oleh pasukan khusus terhadap pejuang pejuang Suriah.

Upaya Washington untuk memasukkan Iran dalam proses diplomatik mungkin akan membuat marah musuh Teheran yaitu Arab Saudi.

Gedung Putih mengatakan bahwa Barack Obama dan Raja Saudi Salman telah membahas peningkatan dukungan untuk oposisi Suriah moderat dalam sebuah panggilan telepon  pada hari Selasa. Tidak jelas apakah mereka membahas pertemuan pekan ini di Wina.

Deddy | Aljazeera | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses