IRAK (Jurnalislam.com) – Pasukan khusus AS dan pasukan Irak telah melakukan serangan di sebuah basis Islamic State (IS) di Irak dan mengatakan telah membebaskan sekitar 70 sandera yang sedang menghadapi eksekusi, menurut pejabat pertahanan AS, lansir Aljazeera, Kamis (23/10/2015)
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Kamis, Pentagon mengatakan seorang tentaranya tewas dalam serangan di Hawija.
"Operasi ini sengaja direncanakan dan dilaksanakan setelah menerima informasi bahwa para sandera sedang menghadapi eksekusi massal dalam waktu dekat," kata pernyataan itu.
Juru bicara Pentagon Peter Cook mengatakan setidaknya 20 orang yang diselamatkan adalah anggota pasukan keamanan Irak. Juga dikatakan bahwa pejabat saat ini sedang meninjau identitas tahanan lain yang dibebaskan, seraya menambahkan bahwa terdapat warga sipil di antara kelompok tersebut.
"AS menyediakan helikopter untuk mengangkut para tahanan dan menyertai pasukan Peshmerga Irak menuju lokasi," tempat dimana mereka menahan para sandera, kata Cook.
Kematian seorang tentara AS tersebut adalah yang pertama dalam pertempuran sejak pasukan AS menarik diri dari Irak pada tahun 2010.
Lima anggota IS ditangkap selama bentrokan itu, dan empat pejuang Peshmerga Kurdi terluka, menurut pejabat AS.
Reporter Al Jazeera Rosiland Yordania melaporkan dari Washington DC mengatakan ada kabar bahwa pemerintah pusat di Baghdad tidak mengetahui bahwa operasi itu berjalan hingga "mereka mulai menerima panggilan telepon dari wartawan".
"Kami tidak tahu jika ada pertempuran besar untuk mengambil alih Hawija dari IS, yang telah berkuasa di sana selama sekitar satu tahun dan tiga bulan.
"Ini mungkin hanya merupakan sebuah uji coba, atau ada kabar bahwa eksekusi massa sedang berlangsung sehungga AS memberikan dukungan kepada Peshmerga," kata Jordan.
IS merebut sebagian besar wilayah Irak selama serangan pada musim panas 2014 dan dengan keberhasilan militernya mereka telah menangkapi tentara dan warga sipil daerah Irak dan Kurdi.
Deddy | Aljazeera | Jurniscom