Diduga Gugur pada 2010, Pemimpin Partai Islam Turkistan Muncul dalam Sebuah Video Awal Bulan ini

TURKISTAN (Jurnalislam.com) – Amir Partai Islam Turkistan (TIP) sekaligus anggota dewan Syura Al Qaeda, Abdul Haq Al Turkistani yang diduga telah gugur dalam serangan pesawat tanpa awak AS pada tahun 2010, diyakini telah muncul kembali setelah pulih dari cedera. Jika dikonfirmasi, Abdul Haq al Turkistani telah memimpin kelompok sejak musim semi 2014 tanpa sepengetahuan intelijen AS.

Abdul Haq muncul dalam sebuah video yang dirilis pada tanggal 5 Juni 2015 oleh Islam Awazi, media resmi Partai Islam Turkistan. Video tersebut memuji serangan "di kota Praja Zawa, prefektur Hotan di wilayah Xinjiang China," menurut kelompok SITE Intelligence. Video ini diterjemahkan dari bahasa Uighir ke Turki oleh Turkistan Islamic Bulletin News Agency, yang mengklaim bahwa yang berbicara jihad dalam video tersebut memang Abdul Haq al Turkistani.

Turkistan Islamic Bulletin News Agency mengatakan bahwa Abdul Haq "terluka parah pada tahun 2010" dan "tidak dapat bertindak [sebagai pemimpin] hingga 2014," menurut SITE.

Hubungan antara TIP dan Turkistan Islamic Bulletin News Agency telah jelas, Adam Raisman dari SITE Intelligence Group mengatakan kepada The Long War Journal. "Turkistan Islamic Bulletin News Agency menerbitkan banyak bahan dari TIP serta laporan berita yang berkaitan dengan Islam dan jihad di Xinjiang dan Suriah dan di tempat lain di dunia Islam," kata Raisman.

The Long War Journal tidak dapat secara independen mengkonfirmasi bahwa Abdul Haq masih hidup dan kini memimpin TIP. Namun, berdasarkan waktu suksesi, kematian pemimpin kelompok, dan laporan yang dikeluarkan oleh TIP, pernyataan Turkistan Islamic Bulletin News Agency bahwa Abdul Haq terluka pada tahun 2010 dan kembali muncul pada tahun 2014 dapat dipercaya.

Para pejabat intelijen AS mengatakan pada bulan September 2010 bahwa mereka percaya Abdul Haq tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Mir Ali di kantor suku Pakistan Waziristan Utara pada 14 Februari 2010. Para pejabat Pakistan juga mengatakan bahwa mereka percaya bahwa amir TIP ini telah tewas dalam serangan drone.

TIP tidak pernah merilis pernyataan resmi untuk kesyahidan Abdul Haq. Pada tahun 2010, kelompok jihad tersebut mengangkat Abdul Shakoor al Turkistani sebagai pengganti Abdul Haq. Abdul Shakoor juga disebut al Qaeda untuk memerintah pasukannya di wilayah kesukuan Pakistan, yang merupakan indikasi betapa kelompok jihad global tersebut mempercayai dan mengandalkan TIP. Abdul Shakoor kemudian diduga tewas dalam serangan pesawat tanpa awak AS di bulan Agustus 2012.

Munculnya Abdul Haq tampaknya sama dengan mengeluarkan setidaknya satu pernyataan publik sejak musim semi 2014 tanpa diketahui intelijen AS. Pada bulan Mei 2014, Islam Awazi merilis sebuah video "pengakuan tanggung jawab atas bom istisyhad 30 April 2014, di sebuah stasiun kereta api di wilayah Urumqi, di Xinjiang China, dan menunjukkan dalam sebuah video proses menyiapkan bom tas yang digunakan dalam serangan itu," menurut SITE. Seseorang yang berbicara dalam video Mei 2014 tersebut (dia tidak teridentifikasi) adalah orang yang sama yang diidentifikasi sebagai Abdul Haq oleh Turkistan Islamic Bulletin News Agency.

Video lain, yang dirilis pada bulan Maret 2014, mengidentifikasi pemimpin TIP sebagai "Abdul Haq Mansour" dan menggunakan gambarnya, namun wajahnya kabur.

Jika Abdul Haq memang masih hidup dan memimpin TIP, berarti ia telah melakukannya selama lebih dari satu tahun tanpa sepengetahuan pejabat intelijen AS. Selain itu, fakta bahwa ia masih hidup, seperti yang diduga oleh AS dan intelijen asing lainnya, menunjukkan betapa sulitnya mengkonfirmasi kematian pemimpin senior dan serangan yang ditargetkan lewat udara di daerah yang dikuasai musuh.

Abdul Haq, yang juga dikenal sebagai Maimaitiming Maimaiti, menjadi pemimpin Eastern Turkistan Islamic Party pada akhir 2003 setelah Hassan Mahsum, pemimpin kelompok itu sebelumnya, tewas dalam bentrokan dengan pasukan Pakistan di sebuah kamp pelatihan al Qaeda di Waziristan Selatan pada 2 Oktober 2003.

Al Qaeda menunjuk Abdul Haq bergabung dalam Majelis Syura, atau dewan kepemimpinan eksekutif, pada tahun 2005, menurut Departemen Keuangan AS, yang menunjuknya sebagai seorang "teroris" Global Specially Designated pada bulan April 2009. PBB juga menunjuk Abdul Haq sebagai seorang pemimpin teroris.

Abdul Haq dianggap cukup berpengaruh di kalangan kepemimpinan al Qaeda sehingga ia dikirim untuk menengahi antara kelompok-kelompok Taliban saingan serta mewakili Majelis Syura dalam masalah militer penting. Pada Juni 2009, ia ditemukan di wilayah kesukuan Pakistan sedang menghadiri pertemuan penting dengan Baitullah Mehsud, komandan Taliban Pakistan.

Abdul Haq dan delegasi senior Taliban dan pemimpin al Qaeda melakukan perjalanan ke daerah-daerah kesukuan Pakistan untuk membahas operasi militer Pakistan di Waziristan Selatan. Di antara mereka yang hadir adalah Sirajuddin Haqqani, komandan operasional Jaringan Haqqani; dan Abu Yahya al Libi, yang pada saat itu adalah ideolog dan propagandis Al Qaeda senior dan kemudian menjadi manajer umum al Qaeda sebelum ia dibunuh oleh AS dalam serangan pesawat tak berawak.

Departemen Keuangan mengatakan Abdul Haq telah mengirim tim luar negeri untuk mengumpulkan dana bagi serangan terhadap kepentingan Cina baik di dalam maupun di luar negeri. Dia juga terlibat dengan merekrut, upaya propaganda, serta perencanaan dan pelaksanaan serangan. Pada awal 2008, Haq secara terbuka mengancam akan melakukan serangan pada Olimpiade di Beijing. Pada bulan Agustus 2009, ia mengancam akan menyerang kedutaan Cina di seluruh dunia serta target-target lain di dalam negeri Cina.

Sebelum invasi AS ke Afghanistan pada Oktober 2001, Abul Haq memimpin sebuah kamp pelatihan untuk merekrut anggotanya di kamp Al Qaeda di Tora Bora, provinsi Nangarhar Afghanistan. Dia kemudian membangun kembali kamp untuk Turkistan Islamic Party di wilayah kesukuan tanpa hukum Pakistan, yang dikuasai Taliban. Pemerintah China telah menekan Pakistan untuk membongkar kamp-kamp tersebut.

TIP tetap setia kepada al Qaeda dan telah memperluas jangkauannya di luar China dan Asia Tengah serta Asia Selatan hingga Suriah. Cabang TIP di Suriah mengatakan memiliki lebih dari 1.000 pejuang, dan kelompok tersebut memainkan peran utama dalam koalisi jihad, termasuk cabang resmi al Qaeda di Suriah, yang mengambil kendali dari Jisr al Shughur di provinsi Idlib musim semi ini.

Sumber : The Long War Journal | Editor : Deddy, Ally | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses