Tentara India Ujug-ujug Berondong Artileri ke Lembah Kashmir, 2 Warga Tewas dan6 Terluka

Tentara India Ujug-ujug Berondong Artileri ke Lembah Kashmir, 2 Warga Tewas dan6 Terluka

ISLAMABAD (Jurnalislam.com) – Pakistan pada hari Selasa (24/10/2017) melaporkan India membunuh sedikitnya dua wanita dan melukai enam orang lainnya dalam penembakan yang tidak beralasan di sepanjang Garis Kontrol (the Line of Control-LoC) – sebuah perbatasan de facto yang membagi lembah Kashmir yang disengketakan di antara dua tetangga bersenjata nuklir tersebut.

Menurut Inter Services Public Relations (ISPR), sayap media tentara Pakistan, pasukan Pakistan di perbatasan dengan India tanpa alasan yang jelas tiba-tiba diberondong dengan artileri, mortir berat dan senjata otomatis di lembah Leepa di dekat LoC. Serangan tersebut juga menargetkan penduduk sipil di berbagai desa.

Mujahidin Kashmir Serbu Basis Militer India, Sedikitnya 8 Pasukan Tewas

Kemudian pasukan Pakistan menyerang pasukan India dan menghancurkan empat pos India, ISPR mengklaim dalam sebuah pernyataan, lansir Anadolu Agency.

Pelanggaran gencatan senjata itu terjadi saat Sekretaris Negara AS Rex Tillerson berada di Islamabad. Dia kemudian berangkat ke India pada malam hari.

Meskipun sebuah perjanjian gencatan senjata ditandatangani pada tahun 2003, kedua negara sering saling menyalahkan karena menembaki Batas Kerja dan Garis Kontrol.

Kashmir, sebuah wilayah Himalaya yang berpenduduk mayoritas Muslim, dipegang oleh India dan Pakistan di beberapa bagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sepotong kecil Kashmir juga dipegang oleh China.

Gara-gara Hp, Seorang Perwira India Ditembak Mati Pasukan Elit di Kashmir

Sejak dipisahkan pada tahun 1947, kedua negara telah bertempur dalam tiga perang – pada tahun 1948, 1965 dan 1971 – dua di antaranya memperebutkan Kashmir.

Kelompok perlawanan Muslim Kashmir di kawasan tersebut telah berperang melawan pemerintah India untuk kemerdekaan, atau untuk penyatuan dengan negara tetangga Pakistan. Lebih dari 70.000 orang dilaporkan terbunuh dalam konflik tersebut sejak 1989. India menggelar lebih dari setengah juta tentara di wilayah yang disengketakan tersebut.

Bagikan