Ribuan Umat Islam Madura dan Wilayah Tapal Kuda Tuntut Kapolri Tangkap dan Adili Ahok

Ribuan Umat Islam Madura dan Wilayah Tapal Kuda Tuntut Kapolri Tangkap dan Adili Ahok

SURABAYA (Jurnalislam.com) — Ribuan umat Islam yang terdiri dari santri, ulama dan habaib Madura dan Wilayah Tapal Kuda (Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi dan Malang -red) menggelar aksi long march dan untuk rasa yang dilanjutkan audiensi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Senin (17/10/2016) siang. Masa mendesak Kapolri memeriksa Basuki Cahaya Purnama alias Ahok, karena dinilai telah menistakan agama Islam.

Gabungan masa dengan nama Aliansi Ulama Madura dan Tapal Kuda (AUTADA) itu melakukan aksi unjuk rasa dengan berjalan kaki dimulai dari Masjid al-Akbar Surabaya menuju Polda Jawa Timur untuk menuntut penuntasan proses hukum atas dugaan penistaan agama oleh petahana Ahok.

Sesampainya di Polda Jatim, perwakilan ulama diterima untuk beraudiensi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Anton Setiadji.

Dalam pertemuan itu, Habib Abdurrahman Baghlega Assegaf yang juga dikenal tokoh NU Pasuruan mengatakan, dirinya dan umat Islam tidak terima agama dipermainkan dan diplintir.

“Ini al-Qur’an dimainkan, diplintir-plintir,” ujar Habib Abdurrahman di depan Irjen Anton Setiadji dan jajaran Kapolda Jatim.

Dalam audiensi itu, perwakilan ulama menyampaikan surat pernyataan untuk disampaikan kepada Kapolri agar Ahok yang telah menistakan Al-Quran ditangkap dan diadili.

Mereka mendesak, jika penegak hukum membiarkan dengan tidak memproses Ahok dengan hukum yang berlaku, para santri dan ulama Madura akan turun ke Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Kapolda Jatim mengaku siap meneruskan apirasi kaum muslimin Jatim pada Kapolri.

“Insyaallah besok Selasa (18/10/2016) Kapolda Jatim akan menghadap Kapolri,” pungkas KH Ma’sum menirukan jawaban Kapolda Jatim.

Sebagaimana diketahui, umat muslim Indonesia dibuat ramai dan gaduh oleh petahana Ahok. Ahok dinilai menistakan agama Islam dengan ucapannya di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.Jawa Timur, Senin (17/10/2016) siang.

Masa mendesak Kapolri memeriksa Basuki Cahaya Purnama alias Ahok, karena dinilai telah menistakan agama Islam.

whatsapp-image-2016-10-17-at-18-39-58

Gabungan masa dengan nama Aliansi Ulama Madura dan Tapal Kuda (AUTADA) itu melakukan aksi unjuk rasa dengan berjalan kaki dimulai dari Masjid al-Akbar Surabaya menuju Polda Jawa Timur untuk menuntut penuntasan proses hukum atas dugaan penistaan agama oleh petahana Ahok.

Sesampainya di Polda Jatim, perwakilan ulama diterima untuk beraudiensi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Anton Setiadji.

Dalam pertemuan itu, Habib Abdurrahman Baghlega Assegaf yang juga dikenal tokoh NU Pasuruan mengatakan, dirinya dan umat Islam tidak terima agama dipermainkan dan diplintir.

“Ini al-Qur’an dimainkan, diplintir-plintir,” ujar Habib Abdurrahman di depan Irjen Anton Setiadji dan jajaran Kapolda Jatim.

Dalam audiensi itu, AUTADA menyampaikan surat pernyataan untuk disampaikan kepada Kapolri agar Ahok yang telah menistakan Al-Quran ditangkap dan diadili.

Mereka mendesak, jika penegak hukum membiarkan dengan tidak memproses Ahok dengan hukum yang berlaku, para santri dan ulama Madura akan turun ke Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Kapolda Jatim mengaku siap meneruskan apirasi kaum muslimin Jatim pada Kapolri.

“Insyaallah besok Selasa (18/10/2016) Kapolda Jatim akan menghadap Kapolri,” pungkas KH Ma’sum menirukan jawaban Kapolda Jatim.

Sebagaimana diketahui, umat muslim Indonesia dibuat ramai dan gaduh oleh petahana Ahok. Ahok dinilai menistakan agama Islam dengan ucapannya di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.

Reporter: Ahmad

Bagikan