THAILAND (Jurnalislam.com) – Dua orang tewas dalam sebuah serangan bom dan senjata di selatan Thailand yang dilanda konflik semalam saat mereka melakukan perjalanan pulang dari Masjid, lansir World Bulletin Ahad (03/07/2016).
The Bangkok Post melaporkan hari Ahad (bahwa ledakan terjadi pada pukul 01:00 (06.00GMT) saat Mahamayuding Pute dan Assuwan Yuso menyeberangi sebuah jembatan di atas sebuah kanal di Bannang Sata di bagian selatan Provinsi Yala.
Yala adalah salah satu dari tiga provinsi (Yala, Pattani dan Narathiwat) – dimana terdapat gerakan perlawanan selama lebih dari 50 tahun, dan telah menjadi salah satu konflik intensitas rendah yang mematikan di dunia.
Polisi mengatakan bahwa bom rakitan diledakkan, setelah sekelompok penyerang yang tidak diketahui jumlahnya itu melepaskan tembakan.
Laporan awal menunjukkan serangan dikoordinasikan oleh pejuang di daerah yang berusaha melakukan perlawanan.
Perlawanan di selatan berakar dalam masalah agama-etnis-budaya antara Muslim Melayu yang telah berabad lamanya tinggal di wilayah selatan dengan pemerintah pusat Thai yang menjadikan Buddhisme sebagai agama nasional de-facto.
Faksi perlawanan bersenjata dibentuk pada tahun 1960 setelah kediktatoran disusul militer rezim Thailand mencoba mengganggu sekolah-sekolah Islam.
Deddy | World Bulletin | Jurnalislam