Wartawan Iran: Banyaknya Pasukan Iran yang Tewas Picu Teheran untuk Negosiasi

Wartawan Iran: Banyaknya Pasukan Iran yang Tewas Picu Teheran untuk Negosiasi

IRAN (Jurnalislam.com) – Dalam wawancara dengan Al Jazeera hari Rabu (28/10/2015), wartawan Iran Ghanbar Naderi mengatakan meningkatnya jumlah kematian tentara Iran di Suriah kemungkinan menjadi pendorong Teheran untuk bergabung dengan negosiasi.

“Para prajurit di Suriah bukanlah orang biasa, mereka adalah komandan tinggi dari IRGC (Iranian Revolutionary Guard Corps) dan pasukan elit Iran,” katanya.

“Kehilangan orang-orang kunci di Suriah, sudah pasti membuat Iran berada di bawah tekanan. Saya pikir jika Iran mau menerima dialog, dan sekarang duduk di sebelah masyarakat internasional, untuk mencari jalan keluar dari krisis Suriah melalui dialog dan politik, itu adalah karena Iran tidak ingin kehilangan komandannya lagi. ”

Teheran secara resmi membantah menurunkan pasukan tempurnya di Suriah. Tetapi ada laporan bahwa 18 perwira tinggi mereka telah tewas di Suriah dalam tiga tahun terakhir.

Iran juga telah menghabiskan miliaran dolar dalam empat tahun terakhir untuk menjaga rezim Suriah Bashar al-Assad yang berkuasa, dengan ribuan pasukannya berada di lapangan.

Menyeberangi perbatasan, Iran mempertahankan hubungan yang kuat dengan kelompok-kelompok bersenjata Syiah di Irak, yang dikenal sebagai Unit Mobilisasi Popular.

Hubungan Iran dengan Rusia tumbuh lebih kuat, kedua negara tersebut bahkan mendirikan pusat intelijen bersama di Baghdad, untuk bekerja dengan pasukan Suriah dan Irak.

Renad Mansour, seorang sarjana tamu di Carnegie Middle East Center di Beirut, mengatakan bahwa dialog dengan Iran bernilai penting untuk mengakhiri perang di Suriah.

“Iran kini telah menyelesaikan masalah nuklir, yang merupakan prioritas utama dan sekarang mereka mau melangkah maju. Dan Iran tidak senang dengan situasi di Suriah. Ia ingin menjauh, tidak ingin menjadi paria.”

 

Bagikan

One thought on “Wartawan Iran: Banyaknya Pasukan Iran yang Tewas Picu Teheran untuk Negosiasi

Comments are closed.