JENEWA (Jurnalislam.com) – PBB berencana mengirim bantuan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar ke kamp-kamp pengungsi di tenggara negara tersebut, kata seorang juru bicara badan pengungsi PBB pada hari Selasa (12/9/2017).
“Sembilan puluh satu metrik ton bantuan, termasuk perlengkapan penampungan yang sangat dibutuhkan, jerigen, selimut, alas tidur dan 1.700 tenda keluarga” diserahkan ke pengungsi di Cox’s Bazar, Joseph Tripura, juru bicara Bangladesh untuk UNHCR, kepada Anadolu Agency.
Dia mengatakan bahwa pasokan bahan-bahan tersebut dikirim ke ibukota Dhaka melalui dua penerbangan berbeda, satu adalah persediaan global UNHCR di Dubai dan yang kedua disumbangkan oleh Uni Emirat Arab (UEA).
“Dua penerbangan darurat itu dimaksudkan untuk segera memenuhi kebutuhan bantuan sekitar 25.000 pengungsi. Penerbangan lanjutan direncanakan untuk memberikan bantuan darurat bagi sekitar 120.000 pengungsi secara keseluruhan,” tambahnya.
Pengungsi Muslim Rohingya terus berdatangan di kamp Kutupalong dan Nayapara dimana UNHCR beroperasi. Lebih dari 70.000 pengungsi sekarang berada di kedua kamp tersebut, yang jumlah penduduknya meningkat dua kali lipat sejak 25 Agustus.
“Kedua kamp berada di luar titik jenuh. Beberapa pengungsi yang tinggal di kamp-kamp ini menampung 15 keluarga yang baru tiba di gubuk kecil mereka, namun pendatang baru masih memenuhi trotoar hanya beralaskan lembaran plastik. Kami telah membuka gedung-gedung publik dan mendirikan tenda-tenda besar untuk menampung pendatang baru, “kata Tripura.
Sejak 25 Agustus, lebih dari 370.000 orang Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar di Rakhine munuju Bangladesh, menurut PBB.
Para pengungsi tersebut melarikan diri dari operasi militer baru di mana pasukan keamanan dan gerombolan Buddha membunuh pria, wanita dan anak-anak, menjarah rumah dan membakar desa Rohingya. Menurut Bangladesh, sekitar 3.000 muslim Rohingya tewas dalam tindakan keras tersebut.
Bawa Bantuan Kemanusian, Ibu Negara Turki Terjun Langsung ke Kamp Pengungsi Rohingya
Turki berada di garis depan untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya dan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa dia akan mengangkat isu tersebut di PBB.
Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompok etnis yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat atas serangan militer Budha Myanmar sejak ribuan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.