Ulama Al Qaeda Pimpin Acara Perekrutan Baru untuk Jihad di Suriah

Ulama Al Qaeda Pimpin Acara Perekrutan Baru untuk Jihad di Suriah

SURIAH (Jurnalislam.com)Syeikh Abdallah Muhammad al Muhaysini, salah satu ulama jihad yang paling berpengaruh di Suriah, telah meluncurkan kampanye perekrutan baru yang bertujuan untuk membangkitkan semangat jihad ribuan pemuda. Upaya mobilisasi, bernama “Take Up Arms, Do Not Sit Still (Angkat Senjata, Jangan Duduk Saja)” dan juga disebut sebagai “Go Forth (Maju),” mulai tersebar secara online di seluruh Suriah sejak 20 April.

Seperti yang dilansir The Long War Journal, Ahad (01/05/2016) salah satu video pertama menunjukkan Syeikh Muhaysini berbicara di depan kerumunan besar di sebuah kamp pengungsi. Setelah acara itu, antara 200 dan 300 anggota baru bergabung dengan jihadis.

Syiah Muhaysini memulai pidatonya dengan peledakan diktator Suriah, Bashar al Assad, Iran dan Syiah Hizbullah.

Sebuah klip Hasan Nasrallah, pemimpin Syiah Hizbullah, dimainkan. “Jika pertempuran dengan para teroris dan Takfiri membutuhkan saya dan semua Hizbullah untuk pergi ke Suriah, kami akan pergi ke Suriah,” Nasrallah menjanjikan dalam video tersebut.

Syeikh Muhaysini merespon, “Kami katakan kami akan datang, dan kami bersumpah demi Allah kami akan (memperkenalkan) Anda dengan penjaga dari Syam.”

Ulama jihad itu meneruskan dengan mengatakan bahwa rumah para pengungsi di kamp dihancurkan oleh Syiah Nushairiyah Assad dan mereka menderita akibat bom barel pasukan Assad. Syeikh Muhaysini menunjukkan sebuah tenda kosong yang akan diisi dengan “mujahidin baru,” yang “akan mengisi tanah Syam dengan darah Rusia dan Iran.”

Video, yang hanya berdurasi 10 menit lebih dan memiliki sub judul bahasa Inggris, dikoreografi secara profesional. Tampaknya drone komersial digunakan untuk mengambil cuplikan gambar dari atas. Sebagai contoh, sebuah tembakan udara dari kamp (terlihat di sebelah kanan) terlihat saat Syeikh Muhaysini mengkritik pemuda yang tinggal di sana dan tidak bergabung dengan jihad.

“Wahai kalian yang berada di sini, kalian tahu aku mencintaimu,” kata Syeikh Muhaysini, sebelum mengatakan ke para pemuda di kamp untuk bergabung dengan jihad. Dia mengajarkan kebajikan kesyahidan: “Agama Allah sedang menunggu Anda. Apa yang membuat kalian hanya duduk saja? Wahai para pahlawan, apakah kalian takut mati syahid? Apakah kalian tahu apa syahid itu? Syahid adalah salah satu peluru di jalan Allah yang membuat kalian meninggalkan kehidupan. Maka kalian akan hidup di Adn (taman abadi) bersama Rabb semesta alam.”

Syeikh memanggil semua laki-laki yang bersedia di atas usia 15 untuk berjalan menuju ke tenda kosong tersebut. Pemuda dan remaja tersebut kemudian disorot, berjanji dengan diri mereka sendiri untuk jihad melawan Syiah Assad dan sekutunya.

Dalam video kedua yang lebih panjang, Muhaysini bergabung dengan tiga orang lainnya dan mereka bersama-sama menjelaskan tujuan perekrutan. Ketiga orang tersebut adalah Abu Namis (seorang komandan militer di Liwa al Haq), Sheikh Muslih al Alyani (wakil ketua Jihad’s Caller Center, yang dipimpin oleh Muhaysini), dan Dr. Ayman Harush (dosen di Universitas Aleppo).

Muhaysini mengatakan “semangat” pejabat syariah di Jihad’s Caller Center dan rekan-rekan mereka di the Scholars League of the Levant (Liga Ulama Syam), yang merupakan asosiasi lain pejabat syariah di Suriah, memimpin usaha tersebut. Kampanye mereka tidak melayani faksi tunggal, Muhaysini mengatakan, dan 200 pejabat dari faksi yang berbeda telah tersebar di seluruh Suriah untuk merekrut.

Ulama Saudi tersebut menjelaskan bagaimana penugasan rekrutan baru untuk suatu organisasi. Setelah seorang pemuda setuju untuk bergabung, ia dikirim ke “komando pusat kampanye,” yang mengkoordinasi berbagai faksi dan memutuskan ke mana ia pergi. Mereka semua menerima instruksi syariah, tetapi hanya yang terbaik yang menerima senjata. Antara 400 dan 500 mujahidin baru telah dipilih sejauh ini, menurut Syeikh Muhaysini, yang mengatakan bahwa mereka berharap untuk menarik 5.000 jihadis baru.

Muhaysini mengatakan bahwa rakyat Suriah, termasuk yang mengungsi ke Turki, juga direkrut dan ia berharap bahwa ideologi jihad berakar di seluruh Syam. Dia menambahkan bahwa kampanye ini adalah respon terhadap pasukan mobilisasi populer yang didukung Iran dan berperang di Irak dan Suriah, serta mobilisasi kaum Syiah di seluruh wilayah. Syeikh Muhaysini mengkritik para ulama Sunni yang menolak memobilisasi pemuda Sunni untuk melawan musuh-musuh Syiah mereka di Iran dan Syiah Hizbullah.

Harush, dosen di Aleppo, membenarkan jihad sebagai salah satu pertahanan, mengatakan bahwa Iran telah membawa pasukannya dari seluruh Timur Tengah untuk menyerang kaum Sunni. Dan Abu Namis, pejabat Liwa al Haq, mengatakan bahwa faksi Sunni tidak memiliki surplus pejuang, karena beberapa sebab. Abu Namis menyerukan pejuang asing untuk bergabung dengan rekan-rekan mereka Suriah.

Syeikh Muhaysini memegang beberapa posisi di dalam wilayah Suriah. Selain menjadi ketua Jihad’s Caller Center, ia adalah seorang hakim senior di Jaysh al Fath, koalisi mujahidin yang menyerbu provinsi Idlib di tahun 2015. Jaysh al Fath didirikan oleh Jabhah Nusrah, cabang resmi al Qaeda di Suriah, dan kelompok lain al Qaeda, Ahrar al Sham.

Muhaysini bekerja sama dengan kelompok-kelompok al Qaeda di Suriah, seperti Turkistan Islamic Party (TIP) dan brigade jihad lainnya. Karyanya telah ditampilkan di Al Masra, sebuah buletin al Qaeda yang diluncurkan awal tahun ini, serta dalam literatur Taliban. Situs media sosial populer Muhaysini ini secara teratur penuh dengan referensi ke al Qaeda, termasuk eulogi untuk pejabat senior Al Qaeda yang gugur, Syahid, dalam serangan udara Amerika.

Banyak akun media sosial yang berafiliasi al Qaeda mempromosikan acara perekrutan baru Syeikh Muhaysini ini.

Bagikan