Tulis Pengantar di Buku Syiah, Ustadz Farid Okbah : “Ada Apa dengan Menteri Agama Kita?”

BEKASI (Jurnalislam.com) – Ustadz Farid Okbah menyayangkan tindakan menteri Agama yang memberikan pengantar dalam buku Syiah berisi bantahan terhadap buku panduan MUI tentang kesesatan Syiah. Buku berjudul “Menanggapi Buku Panduan Majelis Ulama Indonesia, Apakah MUI Sesat Berdasarkan 10 Kriteria Aliran Sesat” itu ditulis oleh Emilia Renita yang tidak lain adalah istri dari dedengkot Syiah Indonesia Jalaludin Rahmat.

“Buku (panduan MUI) ini harusnya dikasih pengantar oleh menteri agama. Menteri agama kita itu kan menteri agama umat Islam, bukan menteri agamanya Syiah,” tegasnya dalam Tabligh Akbar "Mengenal & Mewaspadai Bahaya Syi'ah" di Aula KH Noer Ali, Islamic Center, Bekasi, Kamis (19/2/2015).

Tetapi mengapa, lanjutnya, buku yang dikeluarkan oleh MUI tidak dikasih pengantar oleh menteri agama. Justru malah menulis pengantar dalam buku bantahan dari Syiah.

“Ada apa dengan menteri agama kita ini?” sindir Ustadz Farid.

“Kalau mau jadi menteri agama Syiah, ke Iran sono, jangan di Indonesia,” tambahnya disambut pekik takbir ribuan jamaah.

Beliau melanjutkan, jika pengantar itu adalah manipulasi orang-orang Syiah, maka harus ada pernyataan dari menteri agama. “Bila perlu jebloskan ke penjara orang-orang Syiah itu,” tegasnya.

Ustadz telah meneliti Syiah sejak tahun 1984 itu geram melihat tindak-tanduk Syiah di Indonesia khususnya. Pada kesempatan itu juga, dengan tegas beliau mengajak umat Islam untuk mengusir orang-orang Syiah dari bumi Indonesia. Kejahatan-kejahatan Syiah terhadap umat Islam yang terjadi di beberapa negara di Timur Tengah sudah cukup untuk membuktikan betapa bahayanya Syiah ini.

"Jangan kita menunggu mereka datang kesini membawa senjatanya lalu membunuh kita semua. Kita harus usir mereka dari Indonesia!" tegasnya.

Reporter : Said | Editor : Ally | Jurniscom
 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses