JALUR GAZA (jurnalislam.com)– Dalam dua hari terakhir, militer Israel mengalami kerugian besar dalam operasi daratnya di Jalur Gaza utara. Sebanyak tujuh tentaranya dilaporkan tewas dan empat lainnya terluka dalam dua insiden terpisah yang terjadi di wilayah Jabalia dan Kota Gaza pada Senin dan Selasa (3–4 Juni 2025).
Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), insiden pertama terjadi pada Senin (3/6/2025) malam ketika sebuah kendaraan militer Humvee yang membawa lima personel terkena bom pinggir jalan di Jabalia. Tiga tentara tewas seketika, sementara dua lainnya mengalami luka sedang.
Ketiga tentara yang gugur adalah Sersan Staf Lior Steinberg (20), tenaga medis tempur dari Petah Tikva; Sersan Staf Ofek Barhana (20), tenaga medis tempur dari Yavne; dan Sersan Staf Omer Van Gelder (22), komandan regu dari Maale Adumim. Mereka bertugas dalam Batalyon Rotem Brigade Givati yang beroperasi di bawah Batalyon Lapis Baja ke-9.
Insiden itu disebut sebagai kerugian paling mematikan bagi Israel sejak dimulainya kembali operasi besar-besaran ke Gaza pada Maret lalu, usai berakhirnya gencatan senjata.
Sehari setelahnya, pada Selasa (4/6), seorang prajurit cadangan Israel dilaporkan tewas dan empat lainnya luka-luka dalam serangan lanjutan di Gaza. Korban tewas adalah Sersan Kepala (Purn.) Alon Farkas (27) dari Brigade Pasukan Terjun Payung Cadangan ke-646. Ia disergap oleh pria bersenjata Palestina yang muncul dari gang di lingkungan Shejaiya, Kota Gaza.
Salah satu dari empat tentara yang terluka disebut berada dalam kondisi serius.
Di lokasi berbeda, kelompok perlawanan Hamas menggunakan pesawat nirawak (drone) untuk menjatuhkan bahan peledak ke arah pasukan Israel di Jabalia. Serangan itu melukai dua anggota unit elit teknik tempur Yahalom dan satu perwira Shin Bet.
IDF menyatakan, setelah serangan-serangan tersebut, mereka menemukan sekitar 20 bom pinggir jalan yang telah dipasang di sepanjang rute militer Israel di Jabalia. Evakuasi korban pun sempat terhambat karena kawasan tersebut diduga telah dijebak dengan bahan peledak tambahan.
Hingga kini, total tentara Israel yang tewas sejak dimulainya kembali operasi militer darat di Gaza mencapai 425 orang, termasuk dua polisi dan tiga kontraktor sipil dari Kementerian Pertahanan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan belasungkawa atas gugurnya para prajurit tersebut.
“Atas nama semua warga negara Israel, istri saya dan saya menyampaikan belasungkawa dari lubuk hati kami yang terdalam kepada keluarga para pejuang kami.”
“Hati kami tertuju kepada keluarga yang ditinggalkan di momen paling mengerikan ini. Kami akan selalu mengenang kepahlawanan para pejuang kami.” ujarnya.
Sejak pertengahan Maret 2025, Israel kembali melancarkan invasi besar-besaran ke Jalur Gaza dengan mengerahkan lima divisi tempur yang terdiri dari puluhan ribu tentara. Operasi ini bertujuan menghancurkan infrastruktur militer Hamas dan menggulingkan otoritas sipil kelompok tersebut di wilayah yang terkepung itu.
Namun, perlawanan sengit dari Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas dan kelompok-kelompok pejuang lainnya terus menimbulkan kerugian serius di pihak militer Israel. (Bahry)
Sumber: ToI