Trump Sebut Kemajuan Menuju Gencatan Senjata di Gaza, Israel Hadapi Desakan Akhiri Perang

Trump Sebut Kemajuan Menuju Gencatan Senjata di Gaza, Israel Hadapi Desakan Akhiri Perang

WASHINGTON, D.C (jurnalislam.com)- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa telah terjadi kemajuan signifikan menuju gencatan senjata dalam perang Israel di Gaza. Hal itu disampaikan Trump pada Rabu (25/6/2025), lebih dari 20 bulan sejak konflik dimulai pada Oktober 2023.

“Saya pikir kemajuan besar telah dicapai di Gaza,” ujar Trump kepada wartawan menjelang pertemuan puncak NATO di Belanda. Ia menambahkan bahwa utusannya, Steve Witkoff, telah menyampaikan kabar bahwa “Gaza sudah sangat dekat” dengan tercapainya kesepakatan damai.

Trump juga mengaitkan optimisme tersebut dengan kesepakatan gencatan senjata yang tercapai pada Selasa antara Israel dan Iran dalam konflik terpisah yang berlangsung selama 12 hari.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu turut menyatakan bahwa perang melawan Iran baru-baru ini dapat menjadi kunci untuk mengakhiri pertempuran di Gaza. Namun, tekanan terhadap Netanyahu terus meningkat, baik dari politisi oposisi, keluarga para tawanan Israel yang masih ditahan Hamas, maupun dari mitra koalisinya sendiri.

Mediator utama, Qatar, mengumumkan pada Selasa bahwa mereka tengah menggalang upaya baru untuk mendorong tercapainya gencatan senjata. Hamas, melalui juru bicaranya Taher al-Nunu, mengatakan pada Rabu bahwa komunikasi dengan para mediator, termasuk Mesir dan Qatar, telah meningkat dalam beberapa jam terakhir.

“Namun hingga kini, kami belum menerima proposal baru untuk mengakhiri perang,” ujar al-Nunu kepada AFP.

Pemerintah Israel enggan memberikan komentar langsung terkait pembicaraan gencatan senjata, hanya menegaskan bahwa upaya untuk membebaskan para tawanan Israel masih terus dilakukan baik melalui jalur militer maupun diplomasi.

Sementara itu, Israel mengalami salah satu hari paling mematikan bagi tentaranya sejak invasi darat ke Gaza. Tujuh tentara dari korps teknik tempur dilaporkan tewas pada Selasa (24/6) di wilayah Khan Younis, Gaza selatan, setelah kendaraan mereka terkena ledakan alat peledak saat misi pengintaian.

Insiden ini memicu kritik dari internal koalisi pemerintahan Netanyahu. Anggota parlemen Moshe Gafni dari Partai United Torah Judaism menyampaikan kecaman dalam sidang parlemen Israel.

“Saya masih tidak mengerti mengapa kita masih bertempur di sana. Tentara terus-menerus terbunuh,” ujarnya.

Kritik tersebut juga didukung oleh Forum Sandera dan Keluarga Hilang, organisasi yang mewakili keluarga para tawanan.

“Perang di Gaza telah kehilangan arah, berlangsung tanpa tujuan yang jelas dan tanpa rencana yang konkret,” tegas kelompok tersebut dalam pernyataannya.

Dari total 251 sandera yang diculik oleh pejuang Hamas pada serangan 7 Oktober 2023, militer Israel menyebut 49 orang masih ditahan di Gaza, dan 27 di antaranya diyakini telah meninggal dunia. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan