Taliban Hancurkan Helikopter Mi-8 Afghanistan dalam Serangan IED di Pangkalan Militer

AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) –  Imarah Islam Afghanistan (Taliban) menghancurkan sebuah helikopter Angkatan Darat Nasional Afghanistan saat mendarat di pangkalan Angkatan Darat terpencil di provinsi Kunar akhir bulan lalu. Pemerintah Afghanistan sebelumnya mengklaim bahwa helikopter itu rusak dalam "pendaratan darurat," tetapi Taliban merekam serangan tersebut dengan video.

Seperti yang dilansir The Long War Journal, Jumat (15/04/2016) Video dramatis tersebut diproduksi oleh Al Emera Studio, media resmi Taliban, dan dirilis hari ini oleh juru bicara Taliban Zabihullah Muhajid.

Taliban mengatakan bahwa helikopter tersebut, yang merupakan sebuah Hip Mi-8, dihancurkan oleh IED, atau alat peledak improvisasi, karena mendarat di sebuah pos puncak bukit di distrik Nari di Kunar pada 24 Maret. Taliban mengatakan, 21 "komando" Tentara Afghanistan  tewas dalam serangan itu. Jumlah tentara Afghanistan yang tewas dalam ledakan itu belum dikonfirmasi.

Video ini direkam oleh para pejuang Taliban yang melakukan serangan itu. Saat helikopter mendarat di sebuah pos kecil, beberapa tentara yang berada di dekatnya menyaksikan helikopter tersebut mendarat. Dalam waktu 30 detik setelah mendarat, sebuah ledakan besar menggulingkan pesawat, dan benar-benar menghancurkannya. Hanya ada sedikit kesempatan bagi orang yang berada di dalam helikopter, untuk selamat dari ledakan itu. Nasib para prajurit yang sedang menonton pendaratan juga tidak diketahui. Ledakan itu mungkin disebabkan oleh bom yang ditempatkan di bawah pesawat, karena ledakan tampaknya berasal dari bawah helikopter.

IED, yang ditempatkan di pad pendaratan helikopter berada di dalam pangkalan. Hal ini menunjukkan sangat lemahnya keamanan di pos tersebut, atau Taliban menempatkan tentara di dalam yang menanam bom. Selain itu, tim Taliban yang merekam video dan kemungkinan meledakkan bom itu dekat dengan basis, menunjukkan bahwa pasukan Afghanistan tidak melakukan patroli perimeter.

Pemerintah Afghanistan membantah laporan awal bahwa helikopter itu dihancurkan oleh Taliban. Pada tanggal 29 Maret, Gubernur Kunar Wahidulllah Kalimzai mengatakan kepada Pajhwok Afghanistan News bahwa helikopter mendarat di pos karena "beberapa kesalahan teknis."

"Helikopter itu membawa logistik untuk pos-pos keamanan dan melakukan pendaratan darurat di pangkalan militer setelah mengembangkan beberapa kesalahan teknis," katanya, menurut Pajhwok. Ia juga mengklaim bahwa awak pesawat tidak terluka dalam "pendaratan darurat" tersebut.

Laporan tersebut biasanya sulit untuk dikonfirmasi karena insiden sering terjadi di daerah terpencil. Namun, baik AS maupun militer Afghanistan memiliki track record yang jelek ketika melaporkan sebuah peristiwa. Misalnya, pada 17 Desember 2013, sebuah helikopter Blackhawk AS jatuh di provinsi Zabul, menewaskan enam tentara AS. Taliban mengatakan menembak jatuh Blackhawk. Tapi militer AS membantah laporan Taliban dan mengatakan dalam siaran pers bahwa "pelaporan awal menunjukkan tidak ada aktivitas musuh di daerah tersebut pada saat kecelakaan terjadi."

Tiga minggu kemudian, militer AS mengatakan kepada keluarga para tentara yang tewas bahwa "serangan Taliban menyebabkan jatuhnya helikopter  dan hilangnya nyawa."

Penyebab pasti kehancuran Blackhawk belum diungkapkan, tapi saat helikopter Tentara Nasional Afghanistan diserang di Kunar, penyebabnya mungkin adalah IED yang ditanam oleh Taliban. Tiga pejabat militer AS mengatakan kepada CNN bahwa "Taliban telah dianggap bertanggung jawab. Baik dengan menembak helikopter atau bahwa pesawat yang terbang rendah memicu bom yang ditanam di tanah"

Di masa lalu, Taliban sering menembak jatuh sejumlah helikopter AS menggunakan RPG, atau granat berpeluncur roket. Serangan yang paling terkenal dan ramai diberitakan berlangsung pada bulan Agustus 2011 di Lembah Tangi di provinsi Wardak. RPG Taliban menghantam Chinook milik Angkatan Darat AS yang terlibat dalam serangan untuk menangkap seorang komandan senior Taliban. Serangan tersebut mengakibatkan tewasnya 38 tentara AS dan Afghanistan, termasuk 17 Navy SEAL dari Tim SEAL 6, unit yang pernah menyerang pendiri al Qaeda dan amir pertama, Syeikh Usamah bin Laden.

Mujahidin di Afghanistan juga telah melaporkan pengujian "ranjau anti-helikopter" yang dirancang untuk menjatuhkan helikopter serang Apache milik Angkatan Darat AS. Pada bulan Juli 2013, Islamic Jihad Union, cabang Al Qaeda dari Gerakan Islam Uzbekistan, menampilkan sebuah senjata seperti di video tentang operasinya di provinsi Paktika.

Lihat video disini: https://archive.org/details/76826a396e374b0d86374c1052769f5c 

Deddy | TLWJ | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses