Sedikitnya 110 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Terbaru Israel di Gaza

Sedikitnya 110 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Terbaru Israel di Gaza

GAZA (jurnalislam.com)- Setidaknya 110 warga Palestina tewas dalam serangan udara dan darat yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza pada Sabtu (12/7/2025), menurut keterangan sumber medis kepada Al Jazeera. Serangan itu menandai peningkatan intensitas agresi militer Israel di wilayah tersebut.

Dari jumlah tersebut, 34 korban dilaporkan tewas akibat tembakan pasukan Israel di Rafah, Gaza selatan, tepatnya di dekat satu-satunya pusat distribusi bantuan yang masih beroperasi milik Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF). Insiden tersebut memicu kecaman dari berbagai kelompok hak asasi manusia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyebut lokasi itu sebagai “rumah jagal manusia” dan “jebakan maut”.

Melansir dari Al Jazeera Mubasher, pasukan Israel disebut melepaskan tembakan langsung ke arah warga yang tengah mengantre bantuan di wilayah al-Shakoush, Rafah. Hani Mahmoud, jurnalis Al Jazeera yang melaporkan dari Deir el-Balah, menyebutkan bahwa pasukan Israel menembaki kerumunan warga sipil secara membabi buta dalam salah satu serangan tersebut.

“Banyak keluarga dari wilayah utara yang putus asa melakukan perjalanan berbahaya ke selatan demi mendapatkan bantuan dari satu-satunya titik distribusi yang masih beroperasi di Rafah,” kata Mahmoud. Ia menambahkan bahwa banyak jenazah masih tergeletak di lokasi kejadian, sementara para korban luka telah dibawa ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.

Serangan lainnya pada hari yang sama dilaporkan menewaskan 14 orang di Kota Gaza, termasuk empat korban dalam serangan di sebuah rumah di Jalan Jaffa, wilayah Tuffah. Sepuluh lainnya mengalami luka-luka.

Di wilayah Jabalia, Gaza utara, dua bangunan tempat tinggal dilaporkan hancur akibat serangan udara, menewaskan sedikitnya 15 orang. Sementara di kamp pengungsi Shati, tujuh orang tewas akibat serangan serupa.

Pada malam hari, militer Israel dilaporkan melancarkan sekitar 40 serangan udara di wilayah Beit Hanoon, Gaza utara, sebagaimana dilaporkan Al Jazeera Arabic.

Sementara itu, Kantor Media Pemerintah Gaza mengungkapkan bahwa sejauh ini sedikitnya 67 anak meninggal akibat malnutrisi, dan lebih dari 650.000 anak di bawah usia lima tahun berada dalam risiko tinggi mengalami malnutrisi akut dalam beberapa pekan ke depan.

“Dalam tiga hari terakhir, puluhan orang meninggal karena kekurangan makanan dan obat-obatan penting. Situasi kemanusiaan saat ini berada dalam kondisi yang sangat brutal,” demikian pernyataan lembaga tersebut.

Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Jumat (11/7) menyatakan bahwa Israel sedang melaksanakan “skema yang kejam dan Machiavellian” di Gaza. Ia mencatat bahwa sejak Mei lalu, ketika GHF mulai mendistribusikan bantuan, lebih dari 800 warga Palestina tewas saat mencoba mengakses bantuan kemanusiaan.

“Gaza telah berubah menjadi kuburan massal bagi anak-anak dan warga sipil yang kelaparan, tepat di bawah pengawasan dunia,” ujar Lazzarini. (Bahry)

Sumber: Al Jazeera

Bagikan