Roket-roket Taliban Targetkan Kunjungan Menlu AS di Kabul

KABUL (Jurnalislam.com) – Sedikitnya tiga ledakan mengguncang Kabul pada hari Sabtu (09/042016) tak lama setelah kunjungan Menteri Luar Negeri AS John Kerry meninggalkan ibukota Afghanistan setelah kunjungan mendadak ke negara itu, Aljazeera melaporkan, Sabtu.

Wartawan Al Jazeera, Qais Azimy, melaporkan dari ibukota, kata dua pejabat senior polisi Kabul menegaskan bahwa roket menghantam sebuah jalan di luar kompleks Istana Kepresidenan di mana konvoi Kerry telah melewati empat kali bolak-balik pada hari Sabtu.

Azimy mengatakan roket juga menghantam di dalam kompleks dekat tempat kedutaan besar AS dan kantor CIA berada.

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dan tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

"Analis politik Afghanistan sekarang mengatakan bahwa itu adalah pesan dari Taliban untuk memberitahu presiden Afghanistan (Ashraf Ghani) dan Kerry bahwa mereka tidak jauh, dan bahwa mereka dapat memulai serangan dimana saja bahkan pada tempat yang dianggap paling aman," Azimy melaporkan.

Bulan lalu, para mujahidin Taliban menembakkan roket di kompleks parlemen Afghanistan sementara politisi berada di lokasi.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Kerry meminta Taliban untuk kembali terlibat dalam pembicaraan damai.

Kerry juga mengatakan tidak ada perubahan sekarang dalam rencana Presiden Barack Obama untuk jumlah pasukan Amerika di Afghanistan. 9.800 pasukan AS ada di tanah di negeri ini, dan jumlah yang ditetapkan untuk tahun depan turun ke 5.500.

"Tapi dia (Obama) selalu mengatakan dia akan mendengarkan komandannya di lapangan," kata Kerry, mengacu pada jumlah pasukan.

Dalam beberapa bulan mendatang, NATO dan KTT donor internasional bisa menentukan keamanan dan bantuan komitmen jangka panjang penting untuk kelangsungan hidup pemerintah Afghanistan, dan kunjungan Kerry untuk mencari kejelasan tentang arah Afghanistan.

Taliban – digulingkan dari kekuasaan dalam invasi pimpinan agresor AS bersama pasukan multinasional pada 2001 – telah melancarkan serangan bersenjata untuk menggulingkan pemerintah Imarah Islam Afghanistan dan membangun kembali pemerintah boneka bentukan AS.

Perang hampir 15 tahun telah menewaskan ribuan orang dan kerusakan perekonomian.

Deddy | Aljazeera | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses