JAKARTA(Jurnalislam.com)— Di era persaingan seperti sekarang ini, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) harus menguatkan personal branding, yaitu pembentukan persepsi masyarakat atau publik terhadap aspek yang dimiliki seseorang, agar berkontribusi signifikan pada kampus.
Hal itu dikatakan Kasubdit Ketenagaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Ditjen Pendidikan Islam Ruchman Basori, saat memberikan Orasi Ilmiah di Institut Agama Islam (IAI) An-Nur Lampung Selatan, Minggu (14/11/2021).
Persoal branding yang dimaksud Ruchman adalah penguatan aspek kepribadian, kemampuan, nilai, serta persepsi positif yang ditimbulkan atau ada dalam diri individu. “Kalau PTKIS seperti An-Nur bersaing mengalahkan UIN dan PTN, ukurannya dari lengkapnya sarana dan prasarana, banyaknya jumlah professor, jumlah doktor akan sulit rasanya”, katanya.
“Para mahasiswa harus dipacu untuk menulis artikel, opini dan karya ilmiah serta berani untuk mengikuti pelbagai kompetisi juga dosennya, untuk menulis di jurnal bereputasi internasional, sebagai ikhtiar konkrit personal branding,” harap Alumni UIN Walisongo ini.
Orasi Ilmiah IAI An-Nur Lampung Selatan diikuti kurang lebih 250 orang mahasiswa S1 dan Pascasarjana, sejumlah dosen dan pimpinan perguruan tinggi.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada IAI An-Nur Lampung sebagai perguruan tinggi keagamaan berbasis pesantren, yang kini berkembang sangat pesat, dengan jumlah mahasiswa mencapai 7000-an,” kata Ruchman.
Mantan Aktivis ’98 ini juga menyampaikan pentingnya mahasiswa aktif berada di garda terdepan melawan paham intoleransi dan radikalisme yang mengganggu kehidupan keagamaan dan kebangsaan. “Jadilah duta moderasi beragama yang aktif dengan mendesiminasikan paham Islam yang moderat, inklusif dan toleran ke tengah-tengah masyarakat,” kata Ruchman.
Rektor IAI An-Nur Andi Warisno mengatakan, saat ini IAI An-Nur memiliki mahasiswa kurang lebih 7.000 orang dan 137 dosen tetap, dua di antaranya Guru Besar. IAI An-Nur juga memiliki 23 doktor, sementara 35 dosen lainnya masih menyelesaikan studi S3. IAI An-Nur adalah satu-satunya PTKIS yang membuka program doktor pertama di Sumbagsel.
“Kami berharap ke depan semua Program Studi (Prodi) terakreditasi unggul dan mengharap Kemenag untuk memfasilitasi atas pelbagai upaya kemajuan lainnya,” katanya.
IAI An-Nur yang berlokasi di Jl. Pesantren No. 01 Sidoharjo, Jati Agung, Lampung Selatan, menjadi PTKIS yang berkembang pesat di tengah persaingan. Kurang lebih 600 mahasantri tinggal di pesantren kampus, dengan kajian-kajian kitab kuning dan Islamic Studies lainnya.