MONTREAL (Jurnalislam.com) – Islam harus berubah atau pergi. Itulah pesan salah satu pemimpin yang membawa gerakan Eropa kontroversial, PEGIDA, ke Kanada. PEGIDA menyatukan politik konservatif, aktivis anti-imigrasi dan neo-Nazi dengan tujuan mengalahkan gelombang pasang fundamentalisme Islam.
Jean-François Asgard adalah salah satu dari lima orang yang meluncurkan PEGIDA Québec, cabang terbaru awal tahun ini.
PEGIDA adalah singkatan dalam bahasa Jerman untuk Patriotik Eropa Menentang Islamisasi Barat) didirikan oleh seorang desainer grafis yang dihukum karena menjadi pencuri – yang merencanakan protes terhadap pembukaan 14 pusat pengungsi di kotanya. PEGIDA meningkat pesat, mengumpulkan lebih dari 20.000 orang pada puncaknya sehingga membuat Kanselir Jerman Angela Merkel mengeluarkan peringatan dan pembatalan. PEGIDA merupakan gerakan anti-Islam global yang diciptakan musim gugur lalu di kota Jerman, Dresden.
Tidak ada yang berbuat banyak untuk menghentikan pertumbuhan global PEGIDA dan sekarang mereka memiliki cabang di seluruh Eropa, juga di Australia, Inggris dan Amerika Serikat. Ada juga kelompok PEGIDA Kanada nasional serta sebuah cabang di British Columbia.
"Ketidakcocokan Islam dengan barat sangat mencolok dan itulah alasan yang diangkat PEGIDA dan patriot Barat. Gerakan ini bukan hanya untuk melawan Islam, tetapi untuk mengatakan bahwa jika Islam tidak mereformasi diri, Islam harus keluar dari barat," Asgard, 33 tahun, mengatakan kepada the Star di wawancara pertama kelompok mereka menjelang pawai kontroversial yang direncanakan akhir pekan ini.
Meskipun kelompok ini masih baru, namun telah dikecam di House of Commons di Ottawa dan dikutuk oleh anggota majelis nasional Quebec karena mempromosikan kebencian dan ketakutan pada saat yang memang sudah sensitif bagi umat Islam di Quebec.
"Tindakannya secara langsung menargetkan komunitas Muslim. Di antara pendukungnya, kita menemukan fundamentalis Kristen dan penganut (Front Nasional Kanada), sebuah gerakan yang jelas menentang imigrasi dan secara galak sangat anti-Islam," tulis co-leader Québec Solidaire, Françoise David dalam sebuah surat yang diterbitkan di Montreal Le Devoir.
Demo yang digembar-gemborkan PEGIDA sebagai grand opening Amerika Utara, akan dimulai di tepi luar "Petit Maghreb," Montreal. Petit Maghreb merupakan rumah bagi sejumlah bisnis dan penduduk Afrika Utara, yang sebagian besar Muslim. Dari sana, Asgard mengatakan, mereka akan menuju ke selatan dan berencana berhenti di luar pusat Islam pimpinan Adil Charkaoui, seorang pria yang sebelumnya dituduh sebagai agen Al Qaeda.
Charkaoui berada dalam pengawasan setelah terungkap bahwa sebanyak tujuh pemuda Quebecers yang baru-baru ini meninggalkan negara itu untuk bergabung dengan Negara Islam, ternyata pernah menghadiri kursus dogma Islam dan bahasa Arab yang ia kelola.
"Kami bermaksud untuk berhenti di sana (di masjid Charkaoui) dan, dengan pengeras suara, kami akan mengirim pesan," kata Asgard, menambahkan bahwa polisi telah memberikan izin bagi kelompok mereka untuk pawai.
Sejumlah kelompok lain, termasuk sebuah kelompok yang menggambarkan dirinya sebagai anti-fasis, merencanakan demonstrasi tandingan.
Awal pekan ini, mantan Blok Québécois MP, Maria Mourani, yang sekarang merupakan Independen dan berniat untuk mewakili NDP dalam pemilihan federal berikutnya, meminta Perdana Menteri Stephen Harper untuk mengirim pesan yang akan secara "tegas mendesak rakyat Quebec untuk tidak mengambil bagian dalam hal ini."
"Meskipun orang bebas mengambil bagian dalam demonstrasi, kami mendorong mereka untuk mematuhi aturan demokrasi," jawab Menteri Keamanan Publik, Steven Blaney.
Dalam pertukaran Facebook dengan the Star, seorang administrator PEGIDA Quebec lainnya menjelaskan bahwa kelompok mereka merupakan reaksi terhadap serangan teror back-to-back Oktober lalu di Ottawa dan di St-Jean-sur-Richelieu, Que., serta wujud protes akibat kegagalan pemerintah provinsi untuk menindak fundamentalis Muslim di Quebec.
"Ini semua akibat terjadinya peristiwa-peristiwa serta karena (Premier Philippe) Couillard bertindak melindungi dan membimbing kaum fundamentalis bukannya melindungi kita, jadi sekarang kita harus melakukan pekerjaannya," kata administrator tersebut di halaman Facebook, yang menolak untuk memberikan identitasnya . Tak satu pun dari penyelenggara lain bisa dihubungi untuk memberikan komentar.
Asgard mengatakan bahwa sekelompok lima orang datang bersama-sama pada bulan Januari untuk memulai PEGIDA Quebec. Sebagian besar dari para pemimpin kelompok itu sebelumnya merupakan administrator halaman Facebook lainnya yang sangat kritis terhadap agama Islam.
Asgard mengatakan telah ada lebih dari 100.000 kunjungan ke halaman Facebook kelompok merka dan terdapat 300 hingga 400 orang yang menunjukkan minat menghadiri pawai Sabtu. Dia mengatakan akan senang bahkan jika hanya 100 orang yang muncul.
Sejauh ini, kelompok tampaknya telah mengumpulkan beberapa lusin orang mulai dari pendukung sovereigntist yang telah memperlihatkan kesetiaan mereka kepada Parti Québécois, juga penggemar band punk skinhead, serta orang lain yang profil media sosialnya mengacu pada Tentara Salib Katolik Roma dari Abad Pertengahan .
Deddy |Testar | Jurniscom