WINA (Jurnalislam.com) – Para diplomat dari Rusia, Arab Saudi, Turki dan Amerika Serikat memulai pembicaraan kunci pada Jumat (23/10/2015) di Wina mencoba menemukan cara mengakhiri konflik Suriah, lansir World Bulletin.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang pemerintahnya mendukung Bashar al-Assad, bertemu Menteri Luar Negeri AS John Kerry bersama dengan menteri luar negeri Turki dan Arab Saudi, yang semuanya mendukung kelompok oposisi Suriah memerangi rezim Bashar al-Assad.
Pembicaraan krisis adalah bagian dari kesibukan diplomatik yang ditujukan untuk menghentikan konflik di Suriah, yang telah menelan korban lebih dari 250.000 orang selama empat setengah tahun terakhir.
Washington, Riyadh dan Ankara mencari cara untuk menjajaki Lavrov setelah orang kuat Suriah melakukan kunjungan kejutan ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin pekan ini.
Pada tanggal 30 September Rusia meluncurkan serangan pemboman di Suriah, mengubah dinamika brutal perang yang telah berlangsung selama empat setengah tahun, sehingga memungkinkan pasukan Assad yang telah lelah bertempur mendapat bantuan tambahan untuk terus menyerang pada kelompok kelompok anti rezim Assad.
AS dan sekutu regionalnya telah mengecam serangan Rusia, dan bersikeras bahwa Moskow tidak berfokus pada IS sesuai klaim mereka, tapi justru menyerang kelompok oposisi moderat dan kelompok pejuang lainnya yang sedang melawan rezim di Damaskus, dan bahwa intervensi Kremlin hanya akan memperpanjang pertumpahan darah.
Deddy | World Bulletin | Jurniscom